Penyeimbangan Lini Perakitan Untuk Mengurangi Idle Time Pada Produk Nose Fuselage Structure Di Pt Dirgantara Indonesia Menggunakan Metode Mixed Integer Programming
Abstract
Abstrak
Perkembangan dunia industri yang semakin melaju pesat ditambah dengan persaingan dalam pemenuhan permintaan konsumen membuat perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri penerbangan terus melakukan perbaikan. Pesawat jenis NC212 merupakan salah satu pesawat dengan jenis pesawat balingbaling yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Berdasarkan hasil observasi kondisi aktual, memiliki permintaan sebanyak 6 unit per tahun, namun hasil produksi masih belum dapat mecapai target. Pada Divisi Component Assembly NC212 menangani aktivitas kritis, salah satunya perakitan nose fuselage structure. Pada proses perakitan nose fuselage structure terdapat tiga stasiun kerja dengan perbedaan waktu stasiun yang signifikan dari setiap stasiun kerjanya, yaitu jig B1 sebesar 598 jam, jig B2 sebesar 119,99 jam dan jig B3 sebesar 399,61 jam. Maka dapat dikatakan alokasi dari elemen kerja dan operator pada proses perakitan tidak merata. Selain itu, terdapat ketidaksesuaian waktu stasiun dengan takt time dari produk nose fuselage structure yang mengindikasikan adanya perbedaan output pada masing-masing stasiun kerja yang akan mempengaruhi tingkat kelancaran suatu lini perakitan. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dibutuhkan proses penyeimbangan lintasan perakitan dan mengurangi idle time pada setiap stasiun kerja menggunakan pendekatan Multi-manned Assembly Line Balancing Problem (MALBP). Penelitian ini menggunakan metode mixed integer programming dengan model pertama digunakan untuk mengurangi waktu siklus dan digunakan sebagai input untuk model kedua dalam menentukan jumlah operator optimal dan pengalokasian beban kerja yang seimbang. Permasalahan dapat diselesaikan dengan peningkatan line efficiency aktual sebesar 62,30% menjadi 75,33% dan menurunkan smoothness index sebesar 517,54 menjadi 155,51. Hasil usulan dari penyeimbangan lini perakitan nose fuselage structure menghasilkan lini perakitan yang lebih baik.
Kata kunci: Assembly Line Balancing, Multi-manned Assembly Line Balancing Problem (MALBP), Mixed Integer Programming. Abstract
The fast-paced development of industrial world and the competition in meeting customer's demand have made the aviation companies continue to make improvement. NC212 is a one of the type propeller plane produced by PT Dirgantara Indonesia. However, based on this research observation of the actual condition, there is a demand for 6 units per year, but the production output has not met the expectation yet. NC212 Component Assembly Division handles critical activity, one of them being the nose fuselage structure assembly. There are three work stations in the assembly process with significant different time alocation, jig B1 of 598 hours, jig B2 of 119,99 hours and jig B3 of 399,61 hours. So it can be said that causing uneven work element and operator time alocation of the assembly. Furthermore, the research found station time incompatibility with the takt time of nose fuselage structure indicating output differences in each work station which further influence the success of an assembly line. The research finds that it needs balancing process in assembly line and minimizing idle time in every workstation using Multi-manned Assembly Line Balancing Problem (MALBP) approach. The research uses first model of mixed integrer programming to minimize cycle time and to be an input for second model to be further used for determining the appropriate number of operators and allocating fair workload. The problem is solved by increasing actual line efficiency from 62,30% to 75,33%, and decreasing the smoothness index from 517,54 to 155,51. The proposed suggestion in balancing the nose fuselage structure assembly line results in better output.Â
Keywords: Assembly