Sistem Kendali Otomatis Pada Prototype Pintu Pengairan Petak Sawah Terasering Di Daerah Lemukih Bali

Authors

  • Dwijaya Asmara Putra Telkom University
  • Porman Pangaribuan Telkom University
  • Agung Surya Wibowo Telkom University

Abstract

ABSTRAK Terasering merupakan metode konservasi dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng, menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Bagi kaum petani, terasering merupakan metode pengairan yang cocok digunakan di daerah yang memiliki daerah kemiringan yang banyak seperti di Bali, khususnya di desa penulis di daerah Lemukih, Buleleng, Singaraja. Di zaman modern seperti sekarang sudah banyak cara sistem pengairan yang dibuat pada terasering. Contohnya seperti menyediakan gerbang pada pengairan tersebut. Gerbang pengairan otomatis sudah banyak dibuat, hanya saja masih memiliki kekurangan yang diantaranya apabila terjadi hujan dan kekeringan maka air yang dialirkan ke petak sawah maupun dialirkan ke pengairan lain karena kelebihan ketinggian air pada petak sawahnya masih menggunakan tenaga petani untuk menyelesaikanya. Sehingga petani harus melakukan pengecekan terus menerus ke sawah. Pada Tugas Akhir ini akan dibuat prototype sistem gerbang otomatis untuk pengairan terasering menggunakan mikrokontroler Arduino UNO yang digunakan sebagai sistem kendali dengan dua fungsi, yaitu sebagai Master dan Slave. Modul bluetooth digunakan sebagai penghubung komunikasi dari kedua arduino tersebut. Berdasarkan ketinggian air di lahan sawah akan dideteksi oleh sensor ultrasonik. Untuk menggerakkan katupnya menggunakan motor servo yang terhubung dengan mikrokontroler. Sistem mikrokontroler membatasi ketinggian air sebagai pengatur pembukaan serta penutupan. Dalam Tugas Akhir ini, prototype sistem gerbang otomatis pada sawah terasering dapat mengefektifkan kinerja petani. Sehingga petani tidak bolak-balik lagi ke sawah untuk melakukan pengecekan ketinggian air pada tiap petak sawahnya. Kata Kunci: Terasering, Mikrokontroler, Gerbang Otomati ABSTRACT Terracing is a conservation method by making terraces to reduce the length of the slope, retain servo and reduce the speed and amount of surface runoff, and increase the chance of servo absorption by the soil. For farmers, terracing is a suitable irrigation method used in areas that have many slope areas such as in Bali, especially in the writer's village in Lemukih, Buleleng, Singaraja. In modern times such as now there are many ways that the irrigation system made on terracing. Examples such as providing a gate on the irrigation. Many automatic servoing gates have been made, it's just that it still has shortcomings, including when there is rain and drought, then the servo that is flowed into a rice field or flowed to another servoing because of the excess servo level in the rice field is still using the power of farmers to solve it. So farmers have to check continuously into the fields. Examples In this Final Project, a prototype of an automatic gate system for irrigation using an Arduino UNO microcontroller is used as a control system with 2 functions: Master and Slave. Bluetooth module is used as a communication link of the two Arduino. Based on the servo level in the paddy field will be detected by an ultrasonic sensor. To drive the valve using a servo motor which is connected to the microcontroller. Microcontroller system limits the servo level as a regulator of opening and closing. In this Final Project, the prototype of an automatic gate system in terraced rice fields can make farmers' performance effective. So that farmers do not go back and forth to the fields to check the servo level in each plot of rice fields. Keywords: Terracing, Microcontroller, Automatic Gate

Downloads

Published

2020-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Elektro