Analisis Pengaruh Panjang Jembatan Garam Terhadap Produksi Listrik Dual Chamber Mfc
Abstract
Abstrak
Microbial Fuel Cell (MFC) adalah salah satu energi alternatif yang berkelanjutan
untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap energi listrik. Sistem MFC ini
menggunakan sistem dual chamber yaitu terdapat anoda dan katoda yang dihubungkan
oleh jembatan garam sebagai media transfer proton. Penelitian ini menggunakan variasi
panjang jembatan garam yang menggunakan substrat limbah cair tahu dan lumpur pada
reaktor anoda serta larutan aquades pada reaktor katoda dengan memakai elektroda
tembaga (Cu) dan seng (Zn) dengan ketebalan 0,3 mm dan luas permukaan sebesar 15
cm2
. Ada 7 variasi panjang jembatan garam yang digunakan yaitu 5cm, 6cm, 7cm, 8cm,
9cm, 10cm, dan 11cm. Bahan jembatan garam yang digunakan pada penelitian ini adalah
pipa pvc yang didalamnya ada sumbu pilinan kompor yang sudah direbus dengan NaCl
dan di jemur sampai kering lalu dimasukan ke dalam pipa tersebut. Pengambilan data
dilakukan selama 7 hari per 2 jam sekali, data tegangan dan arus diambil menggunakan
multimeter. Hasil penelitian menunjukan bahwa puncak nilai tegangan, arus, dan rapat
daya tertinggi ada pada reaktor pertama. Tegangan yang tertinggi yaitu 0,925 mV,
sedangkan untuk nilai arus tertinggi yaitu 0,930 mA. Nilai rapat daya yang diperoleh yaitu
546,840. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin pendek jembatan garamnya maka
makin besar tegangannya.
Kata kunci : Microbial Fuel Cell, lumpur sawah, limbah cair tahu.
Abstract
Microbial Fuel Cell (MFC) is a sustainable alternative energy to reduce our
dependence on electrical energy. This MFC system uses a dual chamber system, where an
anode and cathode are connected by a salt bridge as a proton transfer medium. This study
used a variation of the length of the salt bridge using a liquid waste substrate of tofu and
sludge in the anode reactor and distilled water in the cathode reactor using copper (Cu)
and zinc (Zn) electrodes with a thickness of 0.3 mm and a surface area of 15 cm2
. There are
7 variations of the length of the salt bridge used, namely 5cm, 6cm, 7cm, 8cm, 9cm, 10cm,
and 11cm. The salt bridge material used in this study is a pvc pipe in which there is a stove
wick that has been boiled with NaCl and dried in the sun to dry then put into the pipe. Data
were collected for 7 days every 2 hours, voltage and current data were taken using a
multimeter. The results showed that the peak value of voltage, current, and the highest
power density was in the first reactor. The highest voltage is 0.925 mV, while the highest
current value is 0.930 mA. The power density value obtained is 546,840. So it can be
concluded that the shorter the salt bridge, the greater the voltage.
Keywords : Microbial Fuel Cell, rice field mud, stale rice, tofu liquid waste.
Microbial Fuel Cell (MFC) adalah salah satu energi alternatif yang berkelanjutan
untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap energi listrik. Sistem MFC ini
menggunakan sistem dual chamber yaitu terdapat anoda dan katoda yang dihubungkan
oleh jembatan garam sebagai media transfer proton. Penelitian ini menggunakan variasi
panjang jembatan garam yang menggunakan substrat limbah cair tahu dan lumpur pada
reaktor anoda serta larutan aquades pada reaktor katoda dengan memakai elektroda
tembaga (Cu) dan seng (Zn) dengan ketebalan 0,3 mm dan luas permukaan sebesar 15
cm2
. Ada 7 variasi panjang jembatan garam yang digunakan yaitu 5cm, 6cm, 7cm, 8cm,
9cm, 10cm, dan 11cm. Bahan jembatan garam yang digunakan pada penelitian ini adalah
pipa pvc yang didalamnya ada sumbu pilinan kompor yang sudah direbus dengan NaCl
dan di jemur sampai kering lalu dimasukan ke dalam pipa tersebut. Pengambilan data
dilakukan selama 7 hari per 2 jam sekali, data tegangan dan arus diambil menggunakan
multimeter. Hasil penelitian menunjukan bahwa puncak nilai tegangan, arus, dan rapat
daya tertinggi ada pada reaktor pertama. Tegangan yang tertinggi yaitu 0,925 mV,
sedangkan untuk nilai arus tertinggi yaitu 0,930 mA. Nilai rapat daya yang diperoleh yaitu
546,840. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin pendek jembatan garamnya maka
makin besar tegangannya.
Kata kunci : Microbial Fuel Cell, lumpur sawah, limbah cair tahu.
Abstract
Microbial Fuel Cell (MFC) is a sustainable alternative energy to reduce our
dependence on electrical energy. This MFC system uses a dual chamber system, where an
anode and cathode are connected by a salt bridge as a proton transfer medium. This study
used a variation of the length of the salt bridge using a liquid waste substrate of tofu and
sludge in the anode reactor and distilled water in the cathode reactor using copper (Cu)
and zinc (Zn) electrodes with a thickness of 0.3 mm and a surface area of 15 cm2
. There are
7 variations of the length of the salt bridge used, namely 5cm, 6cm, 7cm, 8cm, 9cm, 10cm,
and 11cm. The salt bridge material used in this study is a pvc pipe in which there is a stove
wick that has been boiled with NaCl and dried in the sun to dry then put into the pipe. Data
were collected for 7 days every 2 hours, voltage and current data were taken using a
multimeter. The results showed that the peak value of voltage, current, and the highest
power density was in the first reactor. The highest voltage is 0.925 mV, while the highest
current value is 0.930 mA. The power density value obtained is 546,840. So it can be
concluded that the shorter the salt bridge, the greater the voltage.
Keywords : Microbial Fuel Cell, rice field mud, stale rice, tofu liquid waste.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.