Analisis Perbandingan Modulasi Bpsk, Qpsk, 8-psk, Dengan Dco-ofdm Pada Komunikasi Antar-Satelit Menggunakan Teknologi Free Space Optic

Ridho Nurhuda, Heroe Wijanto, Brian Pamukti

Abstract

Peluncuran satelit dengan membentuk konstelasi semakin masif karena kebutuhan akan
data rate semakin meningkat. Penggunaan frekuensi radio pada Inter-satellite Link (ISL) juga
semakin banyak sebagai akibat dari masifnya konstelasi satelit. Dengan resource yang
terbatas membuat penggunaan frekuensi radio semakin padat. Maka dari itu, penerapan
teknologi Optical Wireless Communication (OWC) diharapkan dapat menjadi salah satu solusi
untuk mengatasi terbatasnya resource frekuensi radio.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi ISL menggunakan teknologi OWC dengan
panjang gelombang Laser 1300 nm serta jarak antarsatelit dan daya transmitter yang
digunakan bervariasi. Parameter yang digunakan adalah Link Power Budget, Rise Time
Budget, Bit Error Rate (BER), Signal to Noise Ratio (SNR), Throughput, dan Latency.
Hasil yang didapat pada Tugas Akhir ini adalah nilai BER paling rendah dengan SNR
yang sama terdapat pada modulasi DCO-OFDM BPSK. Didapat nilai BER DCO-OFDM
BPSK satelit LEO 1 sebesar 2,972x10−8
, satelit LEO 2 sebesar 7,403x10−9
, dan satelit LEO 3
sebesar 1,552x10−9
. Kemudian Throughput paling tinggi didapat pada modulasi DCO-OFDM
BPSK dengan SNR yang sama. Didapat nilai Throughput DCO-OFDM BPSK satelit LEO 1
sebesar 15,45 Gbps, satelit LEO 2 sebesar 15,96 Gbps, dan satelit LEO 3 sebesar 16,56 Gbps.

Kata kunci : Optical Intersatellite Link (OISL) , Modulasi, Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), Phase Shift Keying (PSK), Bit Error Rate (BER).

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.