Analisis Performa Neo4j, Mongodb, Dan Postgresql Sebagai Database Manajemen Big Data Pemilu 2019
Abstract
Abstrak
Data kini telah menjadi komoditas utama untuk suatu organisasi karena data telah mengubah cara
mereka berbisnis, berkomunikasi, dan mengambil keputusan. Data yang diperoleh berupa big data. Salah
satu organisasi yang menggunakan big data adalah partai politik. Mereka menggunakan big data untuk
menganalisis kemungkinan menangnya kandidat mereka dalam pemilu. Namun di Indonesia
penggunaannya belum bisa maksimal karena keterbatasan pada infrastrukturnya. Maka dari itu, untuk
memaksimalkan penggunaan big data diperlukan sebuah manajemen penyimpanan data yang dapat
menampung big data. Salah satu database tersebut adalah graph database Pada penelitian ini, penulis
mengkaji tiga tools database yang sering digunakan yaitu PostgreSQL mewakili relational database,
MongoDB mewakili document-based database dan Neo4J mewakili graph database. Penulis melakukan
query searching yang memiliki klausa JOIN pada ketiga database. Untuk membandingkan performa
antar database engine, penulis menggunakan notasi Big O yang merupakan notasi yang dipakai umum
dalam menggambarkan kompleksitas suatu sistem memproses data. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah MongoDB paling bagus untuk mengelola big data pemilu. Dimana MongoDB memiliki
kompleksitas O(1). Hal ini terjadi karena tipe database document based seperti MongoDB memudahkan
penyimpanan dan query datanya ke dalam satu collection yang sama.
Kata kunci : big data, postgresql, mongodb, neo4j, big o, performa database
Abstract
Data are now a major commodities for an organization because it changed their way of business,
communicates and makes decisions. The data obtained is in form of big data. One type of organization
that rely on big data is political party.They use it to analyze the likelihood of their candidate winning in
the election. But in Indonesia, its has not been to utilized because of limited infrastructure. Therefore, to
utilized the use of big data. It required a data storage management that can accommodate big data. One of
these databases is graph database. In this study, the author examines three database tools that often used,
namely PostgreSQL representing relational database, MongoDB representing document-based database
and Neo4J representing graph database. The author performs searching query that has a JOIN clause on
all three databases. To compare their performance, the author uses Big O Notation which is a notation
that is commonly used in describing the complexity of a data processing system. The conclusion from this
study is that MongoDB is very good for managing Big Data elections. Where MongoDB has complexity of
O(1). This happens because document based database like MongoDB easy to store and query data in the
same collection.
Keywords: big data, postgresql, mongodb, neo4j, big o, database performance
Data kini telah menjadi komoditas utama untuk suatu organisasi karena data telah mengubah cara
mereka berbisnis, berkomunikasi, dan mengambil keputusan. Data yang diperoleh berupa big data. Salah
satu organisasi yang menggunakan big data adalah partai politik. Mereka menggunakan big data untuk
menganalisis kemungkinan menangnya kandidat mereka dalam pemilu. Namun di Indonesia
penggunaannya belum bisa maksimal karena keterbatasan pada infrastrukturnya. Maka dari itu, untuk
memaksimalkan penggunaan big data diperlukan sebuah manajemen penyimpanan data yang dapat
menampung big data. Salah satu database tersebut adalah graph database Pada penelitian ini, penulis
mengkaji tiga tools database yang sering digunakan yaitu PostgreSQL mewakili relational database,
MongoDB mewakili document-based database dan Neo4J mewakili graph database. Penulis melakukan
query searching yang memiliki klausa JOIN pada ketiga database. Untuk membandingkan performa
antar database engine, penulis menggunakan notasi Big O yang merupakan notasi yang dipakai umum
dalam menggambarkan kompleksitas suatu sistem memproses data. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah MongoDB paling bagus untuk mengelola big data pemilu. Dimana MongoDB memiliki
kompleksitas O(1). Hal ini terjadi karena tipe database document based seperti MongoDB memudahkan
penyimpanan dan query datanya ke dalam satu collection yang sama.
Kata kunci : big data, postgresql, mongodb, neo4j, big o, performa database
Abstract
Data are now a major commodities for an organization because it changed their way of business,
communicates and makes decisions. The data obtained is in form of big data. One type of organization
that rely on big data is political party.They use it to analyze the likelihood of their candidate winning in
the election. But in Indonesia, its has not been to utilized because of limited infrastructure. Therefore, to
utilized the use of big data. It required a data storage management that can accommodate big data. One of
these databases is graph database. In this study, the author examines three database tools that often used,
namely PostgreSQL representing relational database, MongoDB representing document-based database
and Neo4J representing graph database. The author performs searching query that has a JOIN clause on
all three databases. To compare their performance, the author uses Big O Notation which is a notation
that is commonly used in describing the complexity of a data processing system. The conclusion from this
study is that MongoDB is very good for managing Big Data elections. Where MongoDB has complexity of
O(1). This happens because document based database like MongoDB easy to store and query data in the
same collection.
Keywords: big data, postgresql, mongodb, neo4j, big o, database performance
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.