Analisis Implementasi Perencanaan Coverage Area Lte Dengan Menggunakan Combat Bts Di Alun-alun Kota Bandung
Abstract
Abstrak
Pada suatu jaringan komunikasi biasanya akan mengalami kepadatan traffic atau drop call. Pada
umumnya kepadatan traffic atau drop call terjadi pada saat keterbatasan kapasitas jaringan pada suatu
tempat yang ramai, terutama di pusat kota seperti di Alun-alun Kota Bandung. Dalam menangani
permasalahan yang terjadi di area Alun-alun kota Bandung akan dilakukan perencanaan coverage area
jaringan LTE dengan Compact Mobile BTS atau Combat. Combat merupakan Base Transceiver bergerak
yang dapat digunakan dengan tujuan memperluas atau memperkuat jaringan agar user mendapatkan
sinyal walaupun di keadaan yang ramai atau padat.
Dari hasil perencanaan coverage area, dari hasil drive test, didapatkan nilai untuk parameter
RSRP yaitu sebanyak 377 titik atau sebesar 33,8% dengan kategori “normalâ€. Untuk parameter SINR
didapatkan 180 titik atau sebesar 16,2% dengan kategori normal. Dan untuk nilai parameter throughput,
didapatkan sebanyak 635 titik atau sebesar 83,9% yang dimana termasuk kategori “burukâ€. Untuk hasil
simulasi, kondisi dilapangan ditemukan bahwa sekitar Alun-alun Bandung memiliki sebanyak 4 site
existing dan dari hasil perhitungan perencanaan capacity dan coverage planning untuk site additional
dibutuhkan sebanyak 3 site. Hasil dari simulasi Atoll didapatkan setelah penambahan site bahwa untuk
parameter RSRP mengalami peningkatan pengoptimasian sebesar 30,2%, SINR sebesar 12,2% dan untuk
throughput dengan peningkatan sebesar 30,2%.
Kata Kunci: Coverage Area, LTE, Combat BTS, RSRP, throughput, SINR
Abstract
On a communication network usually will experience traffic density or drop calls. In general,
traffic density or drop calls occur when network capacity is limited in a crowded place, especially in the
city center such as in Alun-alun Bandung City. In handling problems that occur in the area of Alun-alun
Bandung City, LTE network coverage area planning will be carried out with Compact Mobile BTS or
Combat. Combat is a mobile base transceiver that can be used with the aim of expanding and
strengthening the network so that users get a signal.
From the results of the coverage area planning, For the value of the drive test, RSRP parameters get 377
points or 33,8% with the "normal" category. For SINR parameters it's obtained 180 points or 16,22% by
“normal†category. And for throughput parameters, obtained by 635 points or by 83,9% which is in the
"bad" category The results of the Atoll simulations were obtained after the increased site that for RSRP
parameters was increased by 30.2%, SINR by 12,2% and for the throughput with an increase of 30.2%.
Keywords: Coverage Area, LTE, Combat BTS, RSRP, throughput, SINR
Pada suatu jaringan komunikasi biasanya akan mengalami kepadatan traffic atau drop call. Pada
umumnya kepadatan traffic atau drop call terjadi pada saat keterbatasan kapasitas jaringan pada suatu
tempat yang ramai, terutama di pusat kota seperti di Alun-alun Kota Bandung. Dalam menangani
permasalahan yang terjadi di area Alun-alun kota Bandung akan dilakukan perencanaan coverage area
jaringan LTE dengan Compact Mobile BTS atau Combat. Combat merupakan Base Transceiver bergerak
yang dapat digunakan dengan tujuan memperluas atau memperkuat jaringan agar user mendapatkan
sinyal walaupun di keadaan yang ramai atau padat.
Dari hasil perencanaan coverage area, dari hasil drive test, didapatkan nilai untuk parameter
RSRP yaitu sebanyak 377 titik atau sebesar 33,8% dengan kategori “normalâ€. Untuk parameter SINR
didapatkan 180 titik atau sebesar 16,2% dengan kategori normal. Dan untuk nilai parameter throughput,
didapatkan sebanyak 635 titik atau sebesar 83,9% yang dimana termasuk kategori “burukâ€. Untuk hasil
simulasi, kondisi dilapangan ditemukan bahwa sekitar Alun-alun Bandung memiliki sebanyak 4 site
existing dan dari hasil perhitungan perencanaan capacity dan coverage planning untuk site additional
dibutuhkan sebanyak 3 site. Hasil dari simulasi Atoll didapatkan setelah penambahan site bahwa untuk
parameter RSRP mengalami peningkatan pengoptimasian sebesar 30,2%, SINR sebesar 12,2% dan untuk
throughput dengan peningkatan sebesar 30,2%.
Kata Kunci: Coverage Area, LTE, Combat BTS, RSRP, throughput, SINR
Abstract
On a communication network usually will experience traffic density or drop calls. In general,
traffic density or drop calls occur when network capacity is limited in a crowded place, especially in the
city center such as in Alun-alun Bandung City. In handling problems that occur in the area of Alun-alun
Bandung City, LTE network coverage area planning will be carried out with Compact Mobile BTS or
Combat. Combat is a mobile base transceiver that can be used with the aim of expanding and
strengthening the network so that users get a signal.
From the results of the coverage area planning, For the value of the drive test, RSRP parameters get 377
points or 33,8% with the "normal" category. For SINR parameters it's obtained 180 points or 16,22% by
“normal†category. And for throughput parameters, obtained by 635 points or by 83,9% which is in the
"bad" category The results of the Atoll simulations were obtained after the increased site that for RSRP
parameters was increased by 30.2%, SINR by 12,2% and for the throughput with an increase of 30.2%.
Keywords: Coverage Area, LTE, Combat BTS, RSRP, throughput, SINR
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.