Analisis Pengaruh Penambahan Bahan Aditif Pada Briket Limbah Organik Terhadap Nilai Kalor
Abstract
Abstrak
Energi adalah hal yang sangat dibutuhkan manusia. Maka dibutuhkan energi terbarukan untuk menjadi energi
alternatif untuk mengatasinya. Salah satu energi alternatif yang bisa dimanfaatkan adalah briket. Briket mempunyai
banyak keunggulan, mulai dari harga bahan baku yang murah dan juga bahan baku yang selalu tersedia. Bahan dasar
pada pembuatan briket ini berasal dari limbah organik yang terdiri dari daun kering pohon akasia dan serbuk kayu
pohon manglid, ada juga bahan aditif yang digunakan yaitu tepung tapioka. Bahan baku yang digunakan dicetak
menggunakan alat tekan hidrolik dengan tekanan 200 kg/ð‘ð‘š2 dengan perbandingan komposisi sampel dalam gram
1:1:0, 0.9:0.9:0.2, 0.8:0.8:0.4, 0.7:0.7:0.6, 0.6:0.6:0.8, 0.5:0.5:1. Pengujian ini dilakukan untuk membuat sampel briket
yang baik dari limbah organik dengan bahan aditif tepung tapioka dan juga mencari pengaruh penggunaan bahan aditif
pada briket dengan melihat nilai kalor, kadar air, dan kadar abu yang akan dihasilkan dengan menggunakan bomb
calorimeter, drying oven binder, dan furnace. Dari pengujian tersebut diperoleh nilai kalor tertinggi terdapat pada
briket sampel dengan penambahan bahan aditif 30% menghasilkan nilai kalor sebesar 4764 kal/g, kadar air tertinggi
ada pada sampel dengan penambahan bahan aditif 30% mempunyai kadar air 1% dan kadar abu tertinggi ada pada
sampel dengan penambahan bahan aditif 10% mempunyai kadar abu 2.57%. Nilai kalor, kadar air, dan kadar abu
yang dihasilkan pada percobaan sampel memenuhi syarat standar SNI yang ditentukan yaitu, nilai kalor untuk briket
non karbonisasi (>4000 kal/g), kadar air briket (<8%), dan kadar abu briket (<8%).
Kata kunci: Daun Akasia, Serbuk Kayu Manglid, Briket, Aditif, Bom Kalorimeter, Drying Oven Binder, Furnace.
Abstract
Energy is a very necessary thing for humans. So, Renewable energy is needed as alternative energy source
to overcome it. One of the alternative energy sources that can be used is briquettes. Briquette has a lot of advantages,
such as cheap raw material prices and also its constant availaility. The basic ingredients of making briquettes come
from organic waste which consists of the dried leaves of acacia trees and manglid tree's wood powder, there is also
tapioca powder as additive. The raw materials used are printed using a hydraulic press with a pressure value of 200
kg/ð‘ð‘š2 with a sample composition ratiof in grams of 1:1:0, 0.9:0.9:0.2, 0.8:0.8:0.4, 0.7:0.7:0.6, 0.6:0.6:0.8, 0.5:0.5:1.
This test is conducted to make good briquette samples from organic waste with tapioca flour additive and also to look
the effect of using additive in briquettes by looking at the calorific value, moisture content, and ash content that its
will produce using a bomb calorimeter, drying oven binder and furnace. from these tests, the highest calorific value
was found in briquette sample with the addition of 30% additives resulting in a calorific value of 4764 cal/g, the
highest water content was in sample with the addition of 30 % additives having 1% moisture content and the highest
ash content was in sample with the addition of additives 10% has an ash content of 2, 57%. The calorific value,
moisture content, and ash content produced in the sample experiment met the SNI standard requirements, that is
calorific value for non karbonasi briquettes (>4000 cal/g), briquettes moisture content (<8%), and briquettes ash
content (<8%).
Key words: Acacia Leaves, Manglid Wood Powder, Briquettes, Additives, Bomb Calorimeter, Drying Oven
Binder, Furnace.
Energi adalah hal yang sangat dibutuhkan manusia. Maka dibutuhkan energi terbarukan untuk menjadi energi
alternatif untuk mengatasinya. Salah satu energi alternatif yang bisa dimanfaatkan adalah briket. Briket mempunyai
banyak keunggulan, mulai dari harga bahan baku yang murah dan juga bahan baku yang selalu tersedia. Bahan dasar
pada pembuatan briket ini berasal dari limbah organik yang terdiri dari daun kering pohon akasia dan serbuk kayu
pohon manglid, ada juga bahan aditif yang digunakan yaitu tepung tapioka. Bahan baku yang digunakan dicetak
menggunakan alat tekan hidrolik dengan tekanan 200 kg/ð‘ð‘š2 dengan perbandingan komposisi sampel dalam gram
1:1:0, 0.9:0.9:0.2, 0.8:0.8:0.4, 0.7:0.7:0.6, 0.6:0.6:0.8, 0.5:0.5:1. Pengujian ini dilakukan untuk membuat sampel briket
yang baik dari limbah organik dengan bahan aditif tepung tapioka dan juga mencari pengaruh penggunaan bahan aditif
pada briket dengan melihat nilai kalor, kadar air, dan kadar abu yang akan dihasilkan dengan menggunakan bomb
calorimeter, drying oven binder, dan furnace. Dari pengujian tersebut diperoleh nilai kalor tertinggi terdapat pada
briket sampel dengan penambahan bahan aditif 30% menghasilkan nilai kalor sebesar 4764 kal/g, kadar air tertinggi
ada pada sampel dengan penambahan bahan aditif 30% mempunyai kadar air 1% dan kadar abu tertinggi ada pada
sampel dengan penambahan bahan aditif 10% mempunyai kadar abu 2.57%. Nilai kalor, kadar air, dan kadar abu
yang dihasilkan pada percobaan sampel memenuhi syarat standar SNI yang ditentukan yaitu, nilai kalor untuk briket
non karbonisasi (>4000 kal/g), kadar air briket (<8%), dan kadar abu briket (<8%).
Kata kunci: Daun Akasia, Serbuk Kayu Manglid, Briket, Aditif, Bom Kalorimeter, Drying Oven Binder, Furnace.
Abstract
Energy is a very necessary thing for humans. So, Renewable energy is needed as alternative energy source
to overcome it. One of the alternative energy sources that can be used is briquettes. Briquette has a lot of advantages,
such as cheap raw material prices and also its constant availaility. The basic ingredients of making briquettes come
from organic waste which consists of the dried leaves of acacia trees and manglid tree's wood powder, there is also
tapioca powder as additive. The raw materials used are printed using a hydraulic press with a pressure value of 200
kg/ð‘ð‘š2 with a sample composition ratiof in grams of 1:1:0, 0.9:0.9:0.2, 0.8:0.8:0.4, 0.7:0.7:0.6, 0.6:0.6:0.8, 0.5:0.5:1.
This test is conducted to make good briquette samples from organic waste with tapioca flour additive and also to look
the effect of using additive in briquettes by looking at the calorific value, moisture content, and ash content that its
will produce using a bomb calorimeter, drying oven binder and furnace. from these tests, the highest calorific value
was found in briquette sample with the addition of 30% additives resulting in a calorific value of 4764 cal/g, the
highest water content was in sample with the addition of 30 % additives having 1% moisture content and the highest
ash content was in sample with the addition of additives 10% has an ash content of 2, 57%. The calorific value,
moisture content, and ash content produced in the sample experiment met the SNI standard requirements, that is
calorific value for non karbonasi briquettes (>4000 cal/g), briquettes moisture content (<8%), and briquettes ash
content (<8%).
Key words: Acacia Leaves, Manglid Wood Powder, Briquettes, Additives, Bomb Calorimeter, Drying Oven
Binder, Furnace.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.