Pengaruh Variasi Jumlah Lubang Udara Pada Ruang Bakar Tungku Gasifikasi Tipe Downdraft Terhadap Kinerja Kompor Gasifikasi

Authors

  • Caleb Joshua Charisma Telkom University
  • Suwandi Suwandi Telkom University
  • Nurwulan F Telkom University

Abstract

Abstrak Pada umumnya masyarakat menggunakan energi dari sektor rumah tangga, transportasi, dan industri besar maupun industri kecil. Penggunaan energi terbesar di Indonesia saat ini masih menggunakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui yaitu pemakaian minyak dengan presentase sebesar 41,44%. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan pada sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Solusi alternatif yang ditawarkan untuk memanfaatkan sumber energi lain di sektor rumah tangga adalah pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar. Penggunaan tempurung kelapa dipilih karena ketersediaannya yang melimpah serta dapat meningkatkan nilai guna dari tempurung kelapa yang belum dapat dimamfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sebagai bahan bakar. Cara yang tepat adalah dengan mengkonversi bahan bakar biomassa menggunakan gasifikasi biomassa. Kompor gasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah downdraft gasifier dengan menvariasikan jumlah lubang pada gasifier yaitu 20, 25, 30, 35, dan 40 lubang. Pengujian kompor gasifikasi tipe downdraft dengan memvariasikan jumlah lubang pada gasifier diharapkan dapat meningkatkan kinerja kompor gasifikasi dengan metode pengambilan data menggunakan proseduh Standar Nasional Indonesia (SNI) Tungku Biomassa 7926:2013. Dari pengujian yang dilakukan didapat bahwa nilai efisiensi termal dan laju konsumsi bahan bakar terbaik pada jumlah lubang 20 sebesar 14,21% dan 0,74 kg/jam. Kata Kunci: biomassa, kompor gasifikasi, downdraft, Standar Nasional Indonesia, tempurung kelapa Abstract In general, people use energy from various sector, such as household, transportation, and large and small industries. Currently, the largest energy use in Indonesia still using non-renewable energy sources, that is oil fuel with a percentage of 41,4%. This leads to shortages in non-renewble energy sources. The alternative solution that offered to utilize other energy sources in the household sector is the us of biomass as a fuel. The us of coconut shells was chosen because of its abundant availability and can increase the use value of coconut shells that can not be fully utilized by the community as a fuel. The right way is to convert biomass fuel using biomass gasification stove. The gasification stove thar used in this study is the downdraft gasifier with variations in the number of holes in the gasifier, it is 20, 25, 30, 35, and 40 holes. The testing of the downdraft-type gasification stove by varying the number of holes in the gasifier is expected to improve the performance of the gasification stove with the data collecting method using the Standar Nasional Indonesia (SNI) prosecude for Biomass Furnace 7926:2013. From the test that conducted, it was found that the best thermal efficiency and fuel consumption rates were found at the 20-holes type at 14,21% and 0,74 kg/hour. Keywords: biomass, gasification stove, downdraft, Standar Nasional Indonesia (SNI), coconut shells

Downloads

Published

2021-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Fisika