Analisis Robustness Controller Terhadap Skalabilitas Jaringan Pada Software-defined Network Dengan Model Single Controller Dan Flat Controller

Abstract

Abstrak Bertambahnya switch dan host pada suatu jaringan dapat meningkatan load pada controller yang mengakibatkan penurunan kualitas kinerja jaringan. Pada model single controller terdapat permasalahan robustness controller ketika menerapkan skalabilitas jaringan. Hal tersebut menyebabkan penurunan kinerja jaringan karena load pada controller yang semakin besar. Pada penelitian ini diusulkan model flat controller(active-active) yang memungkinkan kedua controller untuk bekerja secara bersamaan. Selain itu, pada penelitian ini juga digunakan metode clustering untuk menghubungkan kedua controller, sehingga dapat menurunkan load pada kedua controller dan menghasilkan kualitas kinerja jaringan yang lebih baik. Pada pelaksanaan simulasi digunakan emulator mininet untuk membangun topologi jaringan SDN dan ONOS sebagai controller yang terhubung dengan jaringan tersebut. Berdasarkan uji perbandingan permformansi pada model single controller dan flat controller(active-active), diketahui model flat controller(active-active) mempengaruhi kinerja jaringan dengan selisih throughput 23.9% lebih besar dan selisih latency 11.45% lebih rendah. Pada pengujian penggunaan CPU dengan penambahan jumlah background traffic, model flat controller(active-active) menghasilkan penggunaan CPU 1.07% lebih rendah dibandingkan dengan single controller. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa model single controller memiliki robustness controller yang lebih baik terhadap skalabilitas jaringan dibandingkan dengan model flat controller(activeactive). Kata kunci: single controller, flat controller, robustness, clustering Abstract The addition of switches and hosts on a network can increase the load on the controller which results in a decrease in the quality of network performance. In the single controller model, there is a robustness controller problem when implementing network scalability. This causes a decrease in network performance because the load on the controller is getting bigger. This research proposes a flat controller (active-active) model that allows both controllers to work simultaneously. In addition, in this study, the clustering method is also used to connect the two controllers, so that it can reduce the load on both controllers and produce better quality network performance.In the implementation of the simulation, the mininet emulator is used to build the SDN and ONOS network topology as a controller connected to the network. Based on the performance comparison test on the single controller and flat controller (active-active) models, it is known that the flat controller (active-active) model affects network performance with a 23.9% greater difference in throughput and 11.45% lower latency difference.In testing CPU usage with an increase in the amount of background traffic, the flat controller (activeactive) model resulted in 1.07% lower CPU usage than the single controller. Based on the test results, it can be concluded that the single controller model has a better robustness controller for network scalability than the flat controller (active-active) model. Keywords: single controller, flat controller, robustness, clustering