Perancangan Alat Bantu Pengupas Kulit Singkong Menggunakan Pendekatan Ergonomic Function Deployment (studi Kasus: Posyantekdes Ikhlas Ramaku)

Authors

  • Nanda Sagita Aprilia Telkom University
  • Ilma Mufidah Telkom University
  • Erna Febriyanti Telkom University
  • Rosad Ma’ali El Hadi Telkom University

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang paling banyak memproduksi singkong (Manihot esculenta Crantz). Di Jawa Barat terdapat UKM yang memproduksi singkong menjadi camilan berupa emping singkong, salah satunya POSYANTEKDES Ikhlas Ramaku yang berlokasi di Desa Rajamandala Kulon, Kabupaten Bandung Barat. Pada proses produksi, terdapat permasalahan pada proses pengupasan kulit singkong. Proses pengupasan kulit singkong masih menggunakan pisau dapur dan berdasarkan hasil risk assessment, proses pengupasan menggunakan pisau memiliki risiko kecelakaan seperti pisau dapat melukai operator, pisau yang digunakan renggang serta adanya gerakan repetitif dan postur canggung operator dapat memicu risiko terkena Musculoskeletal Disorder (MSDs) dimasa yang akan datang. Skor REBA pada postur kerja operator yaitu 10, artinya postur kerja operator memiliki risiko tinggi dan perlu perubahan. Selain itu, Skor Nordic Body Map pada operator 1 dan 2 sebesar 76 dan 72, yang artinya perlu dilakukan perubahan postur. Salah satu treatment dari hasil risk assessment yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan alat bantu. Perancangan desain alat bantu menggunakan pendekatan EFD (Ergonomic Function Deployment) untuk menghasilkan produk yang ergonomis dan sesuai dengan kebutuhan operator. Dengan menggunakan rancangan alat bantu usulan, skor REBA berubah menjadi 3. Nilai tersebut dapat mengurangi risiko operator terkena MSDs. Kata kunci: Proses pengupasan kulit singkong, MSDs, REBA, NBM, Risk Assessment, EFD

Downloads

Published

2021-10-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Industri