Perancangan Dan Kelayakan Pembukaan Toko Offline Pada Bisnis Wear Label

Authors

  • Ade Achmad Faisal Telkom University
  • Endang Chumaidiyah Telkom University
  • Sinta Aryani Telkom University

Abstract

Abstrak

Wear Label berdiri pada tanggal 26 Juni 2020. Wear Label merupakan usaha yang bergerak dibidang fashion wanita. Wear Label merupakan toko online menjual produknya melalui Instagram dan Shopee.. Pertumbuhan penjualan produk Wear Label pada 1 tahun berdiri mengalami peningkatan. Namun, masih terdapat penjualan yang fluktuatif yang diidentifikasi adanya penurunan kualitas pelayanan. Solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan pada Wear Label adalah pembukaan toko offline, maka pemilik Wear Label ingin mengembangkan usahanya dengan membuka toko offline di Jakarta Timur. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan perancangan dan kelayakan pada rencana pengembangan usaha berdasarkan aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansial. Berdasarkan perancangan kelayakan usaha yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa rancangan pembukaan toko offline Wear Label adalah layak untuk dilakukan dengan nilai NPV sebesar Rp90,789,910, nilai IRR sebesar 27.27%, dan PBP pada 3.0 tahun. Perancangan tersebut juga dilakukan analitis sensitivitas terhadap peningkatan harga produk, penurunan pasar, dan penurunan harga jual produk. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa rancangan pembukaan toko offline Wear Label sensitif terhadap peningkatan biaya produk sebesar 7.31%, sensitif penurunan permintaan pasar sebesar 10.34%, dan sensitif pada penurunan harga jual produk sebesar 9.53%.

Kata kunci : analisis kelayakan, NPV, IRR, PBP, analisis sensitivitas, perancangan toko offline

Downloads

Published

2022-06-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Industri