Perancangan Dan Implementasi Web Dengan Load Balancer Untuk Membantu Manajemen Trans Metro Bandung
Abstract
Abstrak—Pada penelitian kali ini, peneliti menemukan masalah dari Trans Metro Bandung (TMB) masih melakukan pengawasan secara manual untuk protokol kesehatan penumpang, dan perhitungan penumpang pada tiap harinya belum tersedia. Dengan masalah yang ditemukan, peneliti memberikan alternatif berupa pembuatan suatu website yang difungsikan sebagai sarana monitoring untuk armada bus. Hasil yang didapatkan pada pengujian terhadap rancangan yang telah dilakukan implementasi adalah load balancer dengan algoritma Round Robin dapat meringankan beban dari server website yang sebelumnya tidak menggunkan load balancer. Hal tersebut dapat disimpulkan oleh penulis dikarenakan server yang menggunakan load balancer selalu unggul pada perbandingan error request, throughput, dan delay. Untuk perbandingan error request, throughput (received), throughput (sent), throughput (request per second), dan delay pada percobaan request sejumlah 800 antara server yang menggunakan load balancer dan yang tidak menggunakan load balancer berturut-turut sebesar. 0% dengan 28.88%, 82.426 KB/sec dengan 268.538 KB/sec, 110.418 KB/sec dengan 66.396 KB/sec, 357.8175 req/sec dengan 316.7676 req/sec, dan 103 ms dengan 682.4 ms. Kemudian untuk pengujian jumlah pendapatan TMB, hanya saja masih kurang akurat dikarenakan untuk perhiungan pengguna masker dan tanpa masker tidak akurat. Pengujian terakhir mengenai kemudahan akses website yang telah dibuat mendapatkan kesimpulan mudah digunakan dari beberapa feedback yang ada.Kata kunci—Bus Rapid Transit, connections, delay, error socket, feedback, load balancer, monitoring, throughput, Trans Metro Bandung, website
Downloads
Published
2023-01-09
Issue
Section
Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi