Perancangan Perbaikan Komunikasi Pemasaran Schouten Menggunakan Metode Benchmarking Dan Analytical Hierarchy Process
Abstract
Abstrak—Schouten merupakan salah satu brand lokal yang didirikan pada tahun 2017 dan memiliki fokus terhadap bidang fashion unisex dengan jenis basic wear fashion. Hingga saat ini Schouten berfokus melakukan penjualan produk secara online melalui e-marketplace. Schouten memiliki penjualan yang rendah dengan ketercapaian target hanya pada bulan April dan Mei 2021. Fenomena ini dapat dilihat pada perbandingan heart share jumlah followers Instagram Schouten dan kompetitornya, yang menunjukkan Schouten berada di peringkat terakhir. Selain itu penggunaan bauran komunikasi pemasaran Schouten pun belum diterapkan secara optimal. Penelitian ini memiliki tujuan merancang perbaikan program komunikasi pemasaran Schouten menggunakan metode benchmarking dan analytical hierarchy process (AHP). Dengan menggunakan metode benchmarking penulis dapat mengetahui program komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh kompetitor yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan perbaikan program komunikasi pemasaran Schouten. Selain itu penggunaan AHP digunakan untuk mendapatkan kompetitor terbaik sebagai partner benchmark. Terdapat rancangan program komunikasi pemasaran yang diusulkan kepada Schouten antara lain penggunaan tools website, Instagram, contest (giveaway), cross promotion, price bundling, publication, pameran, online festival, customer service, e-marketplace, pop-up store, packaging, serta text message.
Kata Kunci— schouten, brand lokal, bauran komunikasi pemasaran, benchmarking, analytical hierarchy process.
References
Anand, G., & Kodali, R. (2008). Benchmarking the benchmarking models. Benchmarking An International Journal, 12(3). Diambil dari https://www.researchgate.net/publication/242349872_Benchmarking_the_be nchmarking_models.
Artanto (2017). Penerapan SEO (Search Engine Optimization) Untuk Meningkatkan Penjualan Produk.
Belch, G. E., & Belch, M. A. (2018). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective. New York.
Dorsey (2016). Understanding and Improving Website Bounce Rates. Diambil dari https://yourspear.com/wp-content/uploads/2016/11/SH-WP-BounceRate.pdf.
Fuller, C. (1997). Key Performance Indicators, Benchmarking for Quality, 4(3), 165-174.
Friday, A., & Akanimoh Edwin Aca, M. (2021). Packaging Made In Nigeria Products For Global Market. In Multidisciplinary Peer Reviewed Journal ISSN (Vol. 7).
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Kotler, P., & Keller, K.L. (2016). Marketing Management 15th Edition. Pearson Education, Inc.
Latief & Ayustira (2020). Pengaruh Online Customer Review dan Customer Rating Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik di Sociolla. Jurnal Mirai Management.
Marr, Bernard. (2017). 25 Keys Performance Indicator yang Harus Diketahui. Gramedia. Jakarta.
Paulus, M., & Devie. (2013). Analisa Pengaruh Penggunaan Benchmarking Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan. Business Accounting Review.
Ramadhani (2020). Faktor Pemilihan E-Marketplace Di Indonesia Dari Perspektif Penjual (Studi Kasus: Tokopedia dan Shopee). Yogyakarta.
Ryhänen, H. (2019). Analysing Instagram Posts and Consumer Engagement. International Business Management.
Saaty, Thomas L. (2008). Decision Making with The Analytic Hierarchy Process. International Journal Services Sciences.
Singh, A. (2016). Competitive Service Quality Benchmarking in Airline Industry Using AHP. International Journal.
Virtanen, Henrik dkk (2017). Follow For Follow: Marketing of A Start-Up Company on Instagram. Journal of Small Business and Enterprise Development.
Wijaya & Kinder (2020). Pengaruh Price Bundling dan Product Bundling Terhadap Niat Membeli yang Dimoderasi oleh Barang Komplementaritas. Jakarta.
Zhang, dkk (2019). The Value of Pop-Up Stores on Retailing Platforms: Evidence from a Field Experiment with Alibaba. Los Angeles.