Sistem Deteksi Gempa Menggunakan Artificial Neural Network Berbasis IoT

Authors

  • Jefri Radianto Napitu Universitas Telkom
  • Muhammad Ary Murti Universitas Telkom
  • Istiqomah Istiqomah Universitas Telkom

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi terjadinya gempa bumi karena terletak di pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu Eurasia, Indo australia, dan Pasifik. Timbulnya gempa bumi tidak dapat diprediksi dan sering kali menimbulkan korban jiwa serta kerugian lainnya. Untuk meminimalisir kejadian tersebut, perlu adanya pemberian informasi gempa agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat. Dengan adanya sistem deteksi gempa menggunakan sensor accelerometer dan klasifikasi Artificial Neural Network yang dipadukan dengan jaringan LoRaWAN, dapat mengirim informasi gempa ke platform IoT yaitu Antares. Dalam pendeteksian getaran secara real-time memiliki nilai akurasi sebesar 95,56% pada klasifikasi getaran gempa, non-gempa, dan truk dengan skala getaran (II-VI) Modified Mercalli Intensity. Pengiriman data gempa dari node menuju gateway LoRaWAN menggunakan frekuensi 921,2 MHz sampai 922,4 MHz memiliki rata-rata delay pengiriman 0,041842516 detik dengan 100% tingkat keberhasilan pengiriman.

Kata kunci— Gempa Bumi, Sensor accelerometer, LoRaWAN, Artificial Neural Network, Modified Mercalli Intensity, Antares.

References

B. Editorial, https://bnpb.go.id/berita/dampak-gempa lombok-436-orang. [Diakses 15 Maret 2021].

Tisnadinata, M. A., Suwastika, N. A., & Yasirandi, R.,

, 2019.

A. H. Fajri,

U. HASNITA,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN, 2018.

P. K. A. N. A. M. A. M. A. E.-S. Yusuf Essam,

S. R. DEWI, DEEP LEARNING OBJECT DETECTION PADA VIDEO MENGGUNAKAN TENSORFLOW DAN CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK,YOGYAKARTA: UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, 2018.

M. H. M. A. E.-S. A. E.-T. a. C. A. M. G. Davies,

Downloads

Published

2023-11-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Elektro