Sistem Monitoring Detak Jantung dan Elektromiografi Pada Lansia
Abstract
Kesenjangan pengobatan dalam menangani penyakit kognitif merupakan masalah kompleks yang ada di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Berangkat dari kajian tersebut, maka proyek ini menggunakan produk terapi berupa video games pada lansia dengan masalah kognitif dan mengamati dampak yang diberikan pada lansia yang memainkan gamenya. Pada proyek ini kami menggunakan 3 macam game dan 2 buah sensor dalam mengamati perubahan kognitif yang ada pada lansia. Kemudian untuk sensor yang kami gunakan adalah HR untuk mengamati detak jantung, serta EMG untuk mengamati perubahan nilai tenaga atau kekuatan jari pada lansia. Proyek ini penulis menggunakan 9 responden untuk memainkan gamenya. Metode pada proyek ini adalah responden akan memainkan game selama 30 hari dan akan dilakukan pengujian selama 5 periode diantara sebelum, sesaat dan sesudah diberikan stimulus. Hasil yang kami dapat dari hasil pengukuran kami adalah bahwa 5 dari 9 responden menunjukan beberapa peningkatan kemampuan motorik sehingga dapat beradaptasi dengan gadget modern, kemudian hanya 2 dari 9 responden menunjukkan indikasi kecemasan dari nilai detak jantung yang melebihi 90 BPM pada dua sesi, dan untuk dari sisi medis maka responden diuji dengan menggunakan MMSE dan data yang didapat adalah bahwa 8 dari 9 responden yang ada menunjukkan kenaikan nilai, serta perbaikan kemampuan kognitif. Kata kunci : Game, Sensor, Lansia, Kognitif, MonitoringReferences
World Health Organization, "World report on
ageing and health," World Health Organization,
Z. Li, Z. Zhang, Y. Ren, Y. Wang, J. Fang, H.
Yue, S. Ma and F. Guan, "Aging and age-related
diseases: from mechanisms to therapeutic
strategies," Biogerontology, vol. 22, no. 2, p. 1653
, 2021.
C. P. Ferri, R. Bryce and E. Albanese, "World
Alzheimer Report - Executive Summary,"
Alzheimers Dis Int, pp. 1-22, 2009.
J. Upton, "Mini-Mental State Examination,"
Encyclopedia of Behavioral Medicine, p. 12483
, 2013.
M. Orrell, B. Woods and A. Spector, "Should we
use individual cognitive stimulation therapy to
improve cognitive function in people with
dementia?," BMJ, vol. 344, no. feb15 1, p. 633,
N. Malisa and Y. Kirana, "The Effect of Brain
Game on Cognitive Function in Stroke Patients,"
Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 2021.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
"Menkes: Lansia yang Sehat, Lansia yang Jauh
dari Demensia," 10 March 2016. [Online].
Available:
https://www.kemkes.go.id/article/view/160310000
/menkes-lansia-yang-sehat-lansia-yang-jauhdari-demensia.html. [Accessed 2022 October 30].
M. Girotti, S. M. Adler, S. E. Bulin, E. A. Fucich,
D. Paredes and D. A. Morilak, "Prefrontal cortex
executive processes affected by stres in health and
disease," Prog Neuropsychopharmacol Biol
Psychiatry, vol. 85, p. 1613179, 2018.
M. Filardi, R. Barone, G. Bramato, S. Nigro, B.
Tafuri, M. E. Frisullo, C. Zecca, R. Tortelli and G.
Logroscino, "The Relationship Between Muscle
Strength and Cognitive Performance Across
Alzheimer's Disease Clinical Continuum," Front
Neurol, vol. 13, 2022.
D. S. Adams, "What Is Bioelectricity?,"
Bioelectricity, vol. 1, no. 1, pp. 3-4, 2019.
N. V. Thakor, Biopotentials and
Electrophysiology Measurement, 2014.
N. C. Basjaruddin, F. Syahbarudin and E.
Sutjiredjeki, "Measurement Device for Stres Level
and Vital Sign Based on Sensor Fusion," Healthc
Inform Res, vol. 27, no. 1, pp. 11-18, 2021.
T. Tamura, Y. Maeda, M. Sekine and M. Yoshida,
"Wearable photoplethysmographic sensors4past
and present," Electronics, vol. 3, no. 2, p. 2823
, 2014.
E. Supriyanto and Y. A. Amrulloh, "RANCANG
BANGUN ALAT PORTABEL UNTUK
MEMONITOR DAN MENGANALISIS DETAK
JANTUNG SUBJEK YANG TERPENGARUH
KAFEIN," Electric Engineering, 2018.