Perancangan Kebijakan Persediaan Pupuk Anorganik untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Menggunakan Metode Periodic Joint Replenishment pada PT XYZ
Abstract
Abstrak — PT XYZ merupakan perusahaan industri budidaya terhadap tanaman kelapa sawit. Dalam menunjang aktifitas bisnisnya, PT XYZ memerlukan berbagai jenis unsur hara yang dapat meningkatkan kualitas buah sawit yang akan dihasilkan, salah satu unsur hara yang digunakan sebagai penujang utama tanaman sawit adalah pupuk dengan jenis anorganik. Terdapat empat produk pupuk anorganik yang digunakan yaitu NPK, Dolomit, Libero dan Mamigro. Proses pemesanan produk akan dipesan dari pemasok yang sama namun dilakukan secara terpisah antar tiap pupuk dan dengan kuantitas yang berlebih karena pemesanan dilakukan hanya berdasarkan intusi dari para pekerja yang menyebabkan ongkos pesan melebihi target yang telah ditetapkan perusahaan. Dengan menerapkan model periodic joint replenishment, pemesanan tiap jenis pupuk dapat dilakukan secara bersamaan dengan kuantitas pemesanan yang telah ditentukan. Model ini menghasilkan interval waktu antar pemesanan selama 43 hari sekali dalam satu tahun dengan frekuensi sebanyak 9 kali pemesanan, dan dihasilkan ukuran lot pemesanan optimum yang akan dipesan bagi tiap pupuknya. Total biaya persediaan yang dihasilkan dengan model periodic joint replenishment adalah sebanyak Rp 5.554.953.386/tahun dengan penghematan sebesar Rp 876.011.486 dari kondisi eksisting sehingga hasil perancangan optimal dalam meminimasi ongkos total biaya persediaan.
Kata kunci— pupuk, kebijakan persediaan, periodic joint replenishment.
References
Bahagia, S. N. (2006).
Chopra, S., and Meindl, P. (2016, April).
Eynan, A., and Kropp, D. H. (2007, May).
Eynan, A., and Kropp, D. H. (1998, August).