Desain Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pengembangan Fasilitas Wisata Menggunakan Metode Ahp Dan Topsis Pada Kabupaten Rembang

Authors

  • Nur Achmad Hidayah Telkom University
  • Augustina Asih Rumanti Telkom University
  • Isnaeni Yuli Arini Telkom University

Abstract

Abstrak — Pariwisata merupakan sektor penting dalam
perekonomian yang melibatkan berbagai aktivitas wisata
didukung oleh fasilitas dan layanan yang dikelola oleh
masyarakat, pengusaha, serta pemerintah. Kabupaten
Rembang, yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan
budaya, menunjukkan potensi besar dalam pariwisata yang
perlu dimaksimalkan melalui pengambilan keputusan yang
tepat. Penelitian ini mengintegrasikan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dalam Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) untuk pengembangan fasilitas pariwisata.
Sistem ini dikembangkan menggunakan Metode Prototype dan
memanfaatkan AHP serta TOPSIS untuk analisis keputusan
berbasis data, yang mempertimbangkan preferensi wisatawan,
sumber daya, evaluasi fasilitas, serta dampak sosial-ekonomi
proyek pariwisata. Penelitian ini menekankan pentingnya
penelitian pasar yang komprehensif untuk melayani berbagai
segmen wisatawan dan pengelolaan yang bijaksana guna
memaksimalkan sumber daya terbatas. Hasil dari penerapan
SPK menunjukkan peningkatan efisiensi pengambilan
keputusan dalam sektor pariwisata, berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan.
Kesimpulan utamanya adalah bahwa pengembangan fasilitas
pariwisata yang strategis dan berbasis data dapat membantu
pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang lebih
tepat, memberikan manfaat signifikan dalam merancang
pendekatan sistematis untuk pengembangan pariwisata di
daerah.
Kata kunci — Pengembangan Pariwisata, Sistem Pendukung
Keputusan, AHP, TOPSIS, Rembang

References

[1] Kurniawan, W., Ekonomi Pembangunan, J., Ekonomi, F., dan Negeri Semarang, U. (2015). DAMPAK SOSIAL

[2] EKONOMI PEMBANGUNAN PARIWISATA UMBUL SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG. Economics Development Analysis Journal, 4(4).

[3] Karman, Damayanti, C. N., dan Dunan, A. (2022). Strategi

[4] Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Instagram di Era Pandemi Covid-19. Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi, 09.

[5] Apriliani, K., dan Sudirga, I. M. (2022). PROGRAM WONDERFUL INDONESIA DALAM PENGATURAN UNDANG-UNDANG NO 10 TAHUN 2009 TENTANG

[6] KEPARIWISATAAN. Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum, 10(3). https://doi.org/10.24843/ks.2022.v10.i03.p10

[7] Nugroho, A., & Sihite, J. (2018). ASEAN tourism destination:

[8] a strategic plan.Indrayati, A., dan Setyaningsih, W. (2017). Mengungkap Potensi Kabupaten Rembang Sebagai Goewisata Dan Laboratoriun Lapangan Geografi. Jurnal Geografi_: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 14(1).

[9] Fada, H. (2023). Peran jaringan sosial pemerintah desa dalam upaya mewujudkan pengembangan pariwisata berkelanjutan (studi kasus di desa wisata batik girilayu, kabupaten karanganyar). JSHP (Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan), 7(2), 188-202. https://doi.org/10.32487/jshp.v7i2.1800

[10] Baggio, R., dan Caporarello, L. (2005). Decision support systems in a tourism destination: literature survey and model building. U: Proceedings itAIS-2nd Conference of the Italian chapter of AIS (Association for Information Systems). Verona, Italy.

[11] Chen, K. C. (2004). Decision support system for tourism development: system dynamics approach. Journal of Computer Information Systems, 45(1), 104-112. Bousset, J.-P., Skuras, D., Tesitel, J., Marsat, J.-B., Petrou, A., Fiallo-Pantziou, E., Kusova, D., dan Bartos, M. (2007). A decision support system for integrated tourism development: Rethinking tourism policies and management strategies. Tourism Geographies, 9(4), 387-404.

Published

2025-04-10

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Industri