Penerapan Lean Project Management Pada Proyek Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (Fmea)
Abstract
Abstrak — PT ABC adalah perusahaan yang bergerak
dalam pembangunan infrastruktur industri dan dikenal karena
reputasinya dalam menyelesaikan proyek besar dengan kualitas
tinggi secara efisien. Saat ini, PT ABC sedang membangun
pabrik kelapa sawit (PKS) dengan jangka waktu 12 bulan.
Proyek PKS ini masih berprogres 72% sehingga dapat
disimpulkan bahwa proyek mengalami keterlambatan.
Sehingga dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi
penyebab keterlambatan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi penyebab keterlambatan atau waste yang
sering terjadi pada proyek PKS. Identifikasi waste ini bertujuan
memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas perusahaan. Metode Lean Project Management
(LPM) digunakan dalam penelitian ini untuk merancang daftar
waste dalam pelaksanaan proyek. Setelah diidentifikasi bahwa
waste adalah aktivitas non-value-added yang menyebabkan
ketidakproduktifan. Selanjutnya dilakukan penilaian
menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis
(FMEA) untuk menentukan prioritas utama yang perlu
ditangani. Pendekatan ini diharapkan membantu perusahaan
mengatasi masalah waste sehingga proyek dapat berjalan
dengan baik. Berdasarkan hasil rancangan waste response,
teridentifikasi enam aktivitas non-value-added dalam proyek
pembangunan pabrik kelapa sawit, yaitu waste waiting (cuaca
buruk, birokrasi lama, logistik tidak efisien), waste motion
(komunikasi antar pekerja kurang memadai), waste
transportation (keterlambatan material), dan waste defect
(kurangnya keahlian pekerja). Solusi untuk setiap waste telah
disusun melalui konsultasi dengan stakeholder terkait. Setelah
mengidentifikasi waste, penilaian dilakukan menggunakan
metode FMEA untuk menentukan prioritas penanganan.
Berdasarkan hasil FMEA menunjukkan bahwa faktor cuaca
buruk memiliki nilai RPN tertinggi, yaitu 648 dengan solusi
yang diberikan adalah menyusun rencana kontingensi untuk
penyesuaian jadwal dan perlindungan terhadap peralatan dan
personel
Kata Kunci - Keterlambatan Proyek, Waste, Lean Project Management, Failure Mode and Effect Analysis
References
[1] Aprianto, T., Setiawan, I., & Purba, H. H. (2021). Implementasi metode Failure Mode and Effect Analysis pada Industri di Asia – Kajian Literature. MATRIK, 21(2). https://doi.org/10.30587/matrik.v21i2.2084
[2] Laatifatunnisa Hasna. (2022, August 26). Apa itu Project Management? Definisi, Manfaat, Aspek, dan Contoh. James P. Womack dan Daniel T. Jones. Lean Thinking. Jason westland. (2022, January 17). The Triple Constraint in Project Management: Time, Scope & Cost. Available at: https://www.projectmanager.com/blog/triple-constraintproject-management-time-scope-cost
[3] Kedzia Kasia. (2018, March 13). Theory of Change: It’s Easier Than You Think. Retrieved 08/15/2024 from https://chemonics.com/blog/theory-change-easier-think/
[4] Maulana Adieb. (2020, December 22). Menciptakan Produk Bernilai bagi Pelanggan dengan Lean Project Management. A Passionate Content Writer Who Studied Indonesian Literature and Enjoys Learning about SEO. Available at: https://glints.com/id/lowongan/lean-projectmanagement/
[5] Mudzakir, A. , & dkk. (2017). EVALUASI WASTE DAN IMPLEMENTASI LEAN CONSTRUCTION (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA TARUNA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG). Jurnal Karya Teknik Sipil, 2, 145–158.
[6] Muhammad Abdillah. (2021). Metode untuk Mencegah Kegagalan? Retrieved 12/29/2023 from https://abdill.medium.com/metode-untuk-mencegahkegagalan-ffb903860a63