PerancanganKebijakan Persediaan Tembakau Dengan Mempertimbangkan Masa Kadaluarsa dan Kapasitas Gudang Untuk Meningkatkan Service Level Pada PT XYZ
Abstract
Abstrak— Tembakau merupakan komoditas penting dalam
sektor pertanian Indonesia yang memberikan kontribusi
signifikan terhadap perekonomian, terutama melalui industri
hasil tembakau (IHT). PT XYZ, sebuah perusahaan yang
bergerak dalam produksi rokok jenis Sigaret Kretek Tangan
(SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM), menghadapi
tantangan dalam memenuhi permintaan pasar akibat
pengelolaan persediaan tembakau yang kurang optimal. Salah
satu permasalahan utama adalah kedaluarsanya tembakau
akibat penyimpanan yang tidak efisien dan keterbatasan
kapasitas gudang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan probabilistik multiitem untuk merancang kebijakan persediaan yang lebih efisien,
dengan mempertimbangkan variabel-variabel penting seperti
masa kedaluarsa dan kapasitas gudang. Data yang dianalisis
mencakup permintaan, masa kedaluarsa, kapasitas gudang,
serta biaya terkait, dari Januari hingga Desember 2023.
Klasifikasi ABC digunakan untuk mengidentifikasi produk
yang memerlukan perhatian lebih dalam pengelolaan
persediaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh produk
tembakau masuk dalam kategori A, yang membutuhkan
pengelolaan intensif. Perhitungan menunjukkan bahwa
kebijakan persediaan yang baru dapat meningkatkan service
level perusahaan dari 35% menjadi 95%, sesuai dengan target
perusahaan. Selain itu, kebijakan baru ini juga diharapkan
dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kekurangan stok
dan kedaluarsa produk.
Kesimpulan penelitian ini menegaskan pentingnya
pengelolaan persediaan yang responsif terhadap fluktuasi
permintaan dan kapasitas penyimpanan. Rekomendasi
diberikan agar PT XYZ terus mengevaluasi dan menyesuaikan
kebijakan persediaan mereka, serta memperhatikan faktor
eksternal seperti perubahan harga cukai dan fluktuasi pasar.
Kata kunci - Persediaan Tembakau, Masa Kedaluarsa,
Kapasitas Gudang, Service Level, Probabilistik, Kebijakan
Persediaan.
References
[1] Bahagia, S. N., (2006), Sistem Inventori. Penerbit ITB.
[2] Chopra, S., & Meindl, P., (2016), Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation (6th). Boston: Perason Educattion.
[3] Croxton, K. L., Gilbert, J. K,. & Pyke, D. F., (2001), Inventory Management and Productiom Planning and Scheduling. John Wiley & Sons.
[4] Heizer, J., & Render, B., (2011), Operations Management (9th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
[5] Siahaan, Willem., (2019), Sukses Supply Chain Management Access Demand Chain Management. Bogor: IN MEDIA.
[6] Lukman, (2021), Supply Chain Management. Gowa: Cahaya Bintang Gemilang.
[7] Simbolon, L. D., (2021), Pengendalian Persediaan. Praya NTB: Forum Pemuda Aswaja.
[8] Rita, A., & Supardi S., (2021), Supply Chain Management. Jawa Timur: UMSIDA Press.
[9] Priyanto, Kurniadi. 2013. Akuntansi Kas, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
[10] Sitonga, Roland Y.H. dkk. 2021. A Multi-Item Probabilistic Inventory Model that Considers Expiration Factor, All Unit Discount Policy and Warehouse Capacity Constraints.