Perancangan Perbaikan Atribut Produk Gaun Pada Ems Daster Berdasarkan Preferensi Pelanggan Menggunakan Metode Conjoint Analysis

Authors

  • Rayhan Bagus Lian Telkom University
  • Boby Hera Sagita Telkom University
  • Agus Achmad Suhendra Telkom University

Abstract

Abstrak — Ems Daster merupakan salah satu brand lokal di
industri fashion yang menawarkan beberapa produk seperti
daster, gaun, celana pendek, dan setelan. Di antara produkproduk tersebut, gaun menjadi produk unggulan. Namun,
penjualan gaun cenderung fluktuatif karena persaingan dengan
kompetitor yang memiliki produk serupa. Salah satu masalah
yang dihadapi oleh Ems Daster adalah kesulitan dalam
mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Penelitian ini
menggunakan metode conjoint analysis dengan tujuan Untuk
meningkatkan daya tarik produk, perhatian utama harus
diberikan pada motif, diikuti oleh desain model, bahan, warna,
dan kualitas jahitan. Rekomendasi meliputi memperbanyak
motif polos, meningkatkan variasi model mini gaun,
menggunakan bahan katun rayon, menambah variasi warna
yang Soft , dan menambahkan kualitas jahitan yang standar.
Atribut yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan,
warna, model, kualitas jahitan, dan motif. Penelitian ini
menghasilkan 16 stimuli, yang kemudian digunakan untuk
membuat plan card pada kuesioner. Responden akan
memberikan penilaian terhadap setiap plan card yang tersedia.
Teknik sampling yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling dengan menggunakan purposive
sampling. Kuesioner disebarkan secara online melalui google
form dengan ukuran sampel yang dibutuhkan sebanyak 160
responden. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa
atribut motif merupakan faktor terpenting yang
dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk gaun Ems
Daster. Atribut penting berikutnya adalah model, bahan,
warna, dan terakhir kualitas jahitan.

Kata kunci— Ems Daster, Atribut Produk, Prefrensi
Konsumen, Conjoint Analysis

References

[1] Frank. (2014). Frank Microeconomics and Behavior 9th Edition.

[2] Gazzola, P., Pavione, E., Pezzetti, R., & Grechi, D. (2020). Trends in the fashion industry. The perception of

[3] sustainability and circular economy: A gender/generation quantitative approach. Sustainability (Switzerland), 12(7), 1–19. https://doi.org/10.3390/su12072809

[4] Groover. (2010). Fundamentals of Modern Manufacturing Materials Processes and Systems 4th Edition. Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2019). MULTIVARIATE DATA ANALYSIS EIGHTH EDITION. www.cengage.com/highered

[5] Hendariningrum, R., Edy Susilo Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UPN, M., Babarsari No, J., & Telp, Y. (2008). FASHION DAN GAYA HIDUP : IDENTITAS DAN KOMUNIKASI. In Jurnal Ilmu Komunikasi (Vol. 6, Issue 2). Mei-Agustus.

[6] Hoque, I., & Maalouf, M. M. (2022). Quality intervention, supplier performance and buyer–supplier relationships: evidence from the garment industry. Benchmarking, 29(8), 2337–2358. https://doi.org/10.1108/BIJ-02- 2021-0075

Published

2025-04-10

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Industri