Perancangan Prosedur Manajemen K3 Dalam Meminimalisir Risiko Kecelakaan Kerja Pada CV XYZ Menggunakan Metode Business Process Improvement (BPI)
Abstract
Abstrak — CV XYZ merupakan perusahaan manufaktur
yang melakukan reparasi, modifikasi, dan produksi peralatan
pertambangan. Pada pelaksanaan aktivitas produksi pada CV
XYZ memiliki risiko yang tinggi terhadap kecelakaan kerja
yang mengakibatkan cedera berat dan cedera ringan. Hal ini
disebabkan pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD), kondisi tempat kerja yang berantakan, dan
peralatan keselamatan kerja yang kurang memadai.
Kecelakaan kerja yang terjadi pada CV XYZ dikarenakan
penerapan Manajemen K3 yang belum sesuai dengan standar
yang ada. Berdasarkan permasalah yang ada penelitian ini
bertujuan untuk merancang prosedur manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam meminimalisir
kecelakaan kerja. Dalam merancangan prosedur manajemen
K3 diawali dengan melakukan identifikasi bahaya, penilaian
risiko, dan menetapkan pengendaliannya untuk menentukan
risiko yang perlu ditangani dalam meningkatkan manajemen
K3 pada perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan
pendekatan Business Process Improvement (BPI) yang berguna
untuk mengeliminasi kesalahan dan meningkatkan proses agar
lebih efektif. Dalam perancangan manajemen K3 dilakukan
dengan memenuhi requirement PP NO. 50 Tahun 2012 Pasal 9,
10, 11, 14, dan 15. Hasil dari prosedur manajemen K3 yang
diteliti yaitu terdiri dari 9 aktivitas proses yang didukung oleh
dokumen sebagai pedoman manajemen K3 seperti format
program keselamatan kerja, form identifikasi bahaya, penilaian
risiko, dan pengendaliaannya, form inspeksi K3 dan tindakan
perbaikan, checklist sheet inspeksi K3, dan form Job Safety
Analysis, dan form insiden serta penanganannya. Hasil dari
prosedur dan dokumen pendukung dari manajemen K3 ini
dapat digunakan dalam meminimalisir risiko kecelakaan kerja
pada masa datang.
Kata kunci— Manajemen K3, Risiko, Kecelakaan Kerja,
Business Process Improvement
References
[1] Ri. Tanjung et al., .Analisis Faktor Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Usaha Bengkel Las,= 2022.
[2] P. Giananta, J. Hutabarat, and Soemanto, .ANALISA POTENSI BAHAYA DAN PERBAIKAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE HIRARC DI PT. BOMA BISMA INDRA,= 2020.
[3] R. M. Sari, K. Syahputri, I. Rizkya, and I. Siregar, .Identification of potential hazard using hazard identification and risk assessment,= in IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Institute of Physics Publishing, Mar. 2017. doi: 10.1088/1757-899X/180/1/012120.
[4] M. Basuki and O. A. Koreawan, .Identifikasi Bahaya Bekerja Dengan Pendekatan Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC) Di Pt. Prima Alloy Steel Universal,= 2019.
[5] M. Soltanifar, .ISO 45001 Implementation; How to Become an Occupational Health and Safety Champion,= 2022.
[6] O. D. Ernawati, .INSPEKSI K3 TERHADAP POTENSI BAHAYA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG,= 2009.
[7] L. F. Nola, .DARURAT KASUS KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA,= 2023.
[8] A. V. N. S. Randiwella and J. Dongoran, .PENERAPAN K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) DI PT. METINCA PRIMA INDUSTRIAL WORKS SALATIGA,= 2023. [Online]. Available: http://bpjsketenagakerjaan.go.id
[9] R. L. Brauer, Safety and health for engineers. WileyInterscience, 2022.
[10] Masjuli, A. Taufani, and A. A. Kasim, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis ISO 45001:2018. 2019.
[11] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012, .Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Indonesia=
[12] S. Hartono, .Pengenalan Business ProcessImprovement,= 2017.