Perancangan Usulan Risk Treatment dan Risk Monitoring Pada Proses Operasional di Rumah Batik Komar Menggunakan Pendekatan ISO 31000:2018 dan House Of Risk (HOR)
Abstract
Abstrak — Persaingan pada industri manufaktur
dihadapkan untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas
produk guna mempertahankan eksistensi dan daya saing.
Rumah Batik Komar sebagai salah satu perusahaan batik
menghadapi beberapa risiko dalam proses operasional. Untuk
mengatasi risiko ini, Rumah Batik Komar dapat menerapkan
manajemen risiko berpedoman pada standar ISO 31000:2018
yang mencakup proses identifikasi, analisis, evaluasi, dan
mitigasi risiko secara menyeluruh dan sistematis. Selain itu,
metode House of Risk (HOR) digunakan sebagai alat bantu
untuk mengidentifikasi prioritas agen risiko dan
mengembangkan tindakan pencegahan yang tepat dan efisien.
HOR fase satu berfokus pada penetapan risiko yang perlu
diprioritaskan dalam pencegahan, sedangkan HOR fase dua
digunakan untuk menetapkan tindakan mitigasi yang harus
diprioritaskan berdasarkan efisiensi dan efektivitasnya. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat enam belas risk event dan risk
agent terpilih yang dijadikan input dalam penyusunan strategi
mitigasi. Terdapat sebelas preventive action yang dapat
dilakukan untuk langkah mitigasi. Adapun hasil dari penelitian
ini adalah checksheet pemesanan bahan baku dengan supplier
untuk memastikan bahwa proses pemesanan dilakukan secara
sistematis dan terstruktur. Tujuannya yaitu untuk mengurangi
kemungkinan kesalahan dalam pemesanan serta meningkatkan
kualitas bahan baku untuk mendukung stabilitas operasional
pada kualitas produk.
Kata kunci— Batik, Risiko, ISO 31000:2018, House of Risk (HOR).
References
[1] Kemenperin, "Making Indonesia 4.0," Jakarta, 2019.
[2] M. R. Aditya and G. Lunarindiah, "Pengaruh Manajemen Kualitas Total terhadap Kinerja Operasional Yang Dimediasi Oleh Organisasi mPembelajaran Pada Perusahaan Manufaktur Di Kota Bekasi," Jurnal Pendidikan Tambusai, pp. 18646- 18661, 2023.
[3] S. Rahmany, "Sistem Pengendalian Internal Dan Sistem Manajemen Risiko Pembiayaan Pada Bank Syariah," pp. 193-222, 2017.
[4] B. Ongko and I. N. Sutapa, "Pemantauan dan Evaluasi Sasaran Mutu untuk Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di PT X," Jurnal Titra, pp. 51-58, 2019.
[5] E. Laela, A. Haerudin, A. Mansur and Isnaini, "Analisis Risiko Pada Industri Batik Menggunakan Pendekatan ISO 31000 Dan House Of Risk (HOR): Studi Kasus Di CV. Akasia," Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah, pp. 93-104, 2020.
[6] I. N. Hariwibowo, "Identifikasi Risiko Usaha Pada UMKM Toko Batik," Jurnal Atma Inovasia (JAI), pp. 262-268, 2022.
[7] N. M. Sirait and A. Susanty, "Analisis Risiko Operasional Berdasarkan Pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) Pada Perusahaan mPembuatan Kardus di CV Mitra Dunia Pelletindo," m2016.
[8] "ISO 31000:2018," BSI Standard, 2018.
[9] I. N. Pujawan and L. H. Geraldin, " House Of Risk: A Model For Proactive Supply Chain Risk Management," Business Process Management Journal, pp. 953-967, 2009.
[10] Sunarto and H. S. WN, Buku Saku Analisis Pareto, Surabaya, 2020.
[11] M. Tukiran, N. P. Sari, L. D. Tjitrabudi and N. Amalia, "Implementation of Business Process Mapping Framework For Indonesia's Government Institutions," Jurnal Studi Pemerintahan, pp. 281- 306, 2022.