Analisis Keamanan Pada Website Pengadilan Negeri X Menggunakan Metode Penetration Testing Execution Standard (PTES)
Abstract
Jumlah kebocoran data global pada kuartal ketiga 2022 mencapai 72,45 juta akun, dengan Indonesia berada di peringkat ketiga. Salah satu penyebab utamanya adalah lemahnya keamanan situs web, termasuk situs pemerintah. Situs web Pengadilan Negeri X menjadi objek penelitian untuk mengidentifikasi kerentanan dan meningkatkan keamanannya menggunakan metode Penetration Testing Execution Standard (PTES). Topik ini penting karena banyak situs pemerintah yang rawan terhadap serangan siber, seperti Distributed Denial of Service (DDoS) dan Clickjacking. Kondisi saat ini menunjukkan
bahwa meskipun beberapa situs telah dilindungi firewall, banyak kerentanan lain seperti header keamanan yang tidak
diatur atau tema CMS yang rentan terhadap eksploitasi. Solusi yang diterapkan meliputi enam tahapan PTES: pengumpulan
data, pemodelan ancaman, analisis kerentanan, eksploitasi, post-eksploitasi, dan pelaporan. Penelitian dilakukan menggunakan alat seperti OWASP ZAP, WPScan, dan SQL Map. Hasil utama menunjukkan bahwa hanya serangan
Clickjacking yang berhasil dieksploitasi, sementara empat serangan lainnya XSS, SQL Injection, Brute Force, dan DDoS
belum berhasil mengeksploitasi situs web tersebut karena adanya perlindungan firewall. Kontribusi penelitian ini adalah
mengetahui sistem keamanan dari website dan memberikan rekomendasi perbaikan, seperti penambahan header X-Frame
Options dan metode Traffic Filtering, untuk meningkatkan keamanan situs pemerintahan