Pengaruh Thermal Comfort Terhadap Beban Kerja Mental Pekerja Pabrik Asam Fosfat PT Petrokimia Gresik

Authors

  • Juniandre Idaman Putra
  • Anastasia Febiyani
  • Dina Rachmawaty Telkom University

Abstract

Faktor kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. aktivitas yang dilakukan dalam lingkungan kerja yang kurang nyaman akan mengganggu beban kerja
mental pekerjaan. Metode yang digunakan untuk menghitung Kenyamanan termal adalah adaptif metode. Sedangkan untuk mengukur beban kerja mental pekerja menggunakan Rating Scale Mental Effort. Tujuan dari penelitian untuk
mengidentifikasi thermal comfort dan beban kerja mental pekerja, menganalisis pengaruh thermal comfort terhadap
beban kerja mental pekerja dan merekomendasikan serta saran kepada perusahaan terkait dengan thermal comfort dan beban kerja mental pekerja dengan studi kasus area kerja vacuum cooler dan seal tank pabrik asam fosfat PT Petrokimia Gresik. Hasilnya pada area kerja vacuum cooler memiliki suhu lingkungan kerja berada diantara 35℃ - 39℃, pekerja merasa kurang nyaman dan cukup mengganggu terhadap kondisi pekerja dan terindikasi beban kerja mental pekerja melakukan usaha yang sangat besar sekali. Area kerja Seal Tank memiliki suhu lingkungan kerja berada diantara 30℃ -34℃, pekerja merasa kondisi tersebut netral dan cukup mendukung dan terindikasi beban kerja mental pekerja melakukan usaha yang besar. Thermal comfort berpengaruh negatif signifikan terhadap beban kerja mental pekerja dengan persentase sebesar 44% dan sisanya merupakan variabel yang tidak diteliti.
Kata kunci— Thermal Comfort, Beban Kerja, Vacuum Cooler, Seal Tank, Pengaruh

Published

2025-04-14

Issue

Section

Prodi S1 Teknik Industri - Kampus Purwokerto