Penggunaan Aplikasi Mobile Terhadap Aplikasi Belajar Berbicara Bahasa Indonesia Untuk Anak Down Syndrome
Abstract
Anak-anak dengan Down syndrome seringkali
menghadapi tantangan dalam berkomunikasi akibat kesulitan
dalam artikulasi, pemahaman kosakata, dan tata bahasa, yang
dapat menghambat interaksi sosial dan perkembangan
akademik mereka. Terapi wicara, penggunaan teknologi asistif,
serta metode pembelajaran berbasis visual dan interaktif
menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
anak down syndrome. Aplikasi mobile ini dirancang untuk
membantu anak-anak dengan down syndrome belajar berbicara
dalam bahasa Indonesia melalui pendekatan interaktif dan
menyenangkan. Fitur utamanya mencakup pengenalan kata
dan frasa dasar, latihan pelafalan dengan dukungan audiovisual, serta permainan edukatif. Dengan teknologi pengenalan
suara, aplikasi memberikan umpan balik langsung,
memungkinkan anak-anak belajar mandiri dan termotivasi.
Aplikasi dapat merekam suara dengan baik. Aplikasi juga dapat
menyimpan data suara di dalam penyimpanan local. Hasil uji
coba awal menunjukkan bahwa aplikasi ini memiliki potensi
besar dalam meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
anak-anak dengan down syndrome. Selain itu, aplikasi ini juga
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang tua dan
guru dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak
dengan down syndrome.
Kata kunci — Aplikasi mobile, Down syndrome, Belajar
berbicara, Pengenalan kata dan frasa dasar, Latihan pelafalan
References
D. Susilowati dan J. Nurhadi, “Realisasi Tuturan
Anak Down Syndrome dalam Interaksi
Pembelajaran di Sekolah Luar Biasa,”
Pendidikan, 2024. [Daring]. Tersedia pada:
A. N. Chamidah, ) Universitas, dan N.
Yogyakarta, “Intervensi Dini Gangguan
Perkembangan Komunikasi Pada Anak Down
Syndrome,” Dinamika Pendidikan, vol. 22, no.
, hlm. 28–37, Mei 2017.
A. Muhlisin, I. A. Dosen Keperawatan FIK
UMS Jln Yani Tromol Post, dan A. A. Muhlisin
Dosen Keperawatan FIK UMS Jln Yani Tromol
Post, “Sindrom Down pada Anak Ditinjau …
(Irdawati dan Abi Muhlisin) Sindrom Down
pada Anak Ditinjau dari Segi Biomedik dan
Penatalaksanaanya,” Berita Ilmu Keperawatan,
vol. 2, no. 1, hlm. 47–50, Mar 2009.
N. Irwanda dkk., “Pemanfaatan Teknologi
Digital Dalam Pendidikan Anak Usia Dini untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran,”
DEDIKASI, vol. 3, no. 2, hlm. 289–295, Mar
Y. Amaliyah, D. J. Amelia, N. Yuliantini, dan P.
Setiono, “Desain Teknologi Pembelajaran untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca pada
Anak Down Syndrome,” Jurnal Kajian,
Penelitian dan Pengembangan Kependidikan, vol. 15, no. 4, hlm. 307–315, Okt 2024, doi:
31764.
T. Silvia, M. H. Prianto, F. Ummah, S. AlAzhar, dan M. Gresik, “Implementas
Pembelajaran Berdiferensiasi pada Siswa Down
Syndrome SD Muhammadiyah 1 Menganti,”
Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar, vol. 2,
no. 2, hlm. 69, Jan 2023.
P. Pebriyanti dkk., “Penerapan Video Animasi
Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Untuk
Siswa Sekolah Dasar (Studi Literatur),” Journal
Of Social Science Research, vol. 4, no. 1, hlm.
–1476, 2024.
Suci Hanifah Nahampun, Prissy Patrisia
Gurning, Rahmad Nexandika, Yusnia Aya
Astuti Zalukhu, dan Michelle Evelyne Sianturi,
“Efektivitas Metode Pembelajaran Berbasis
Game dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Sekolah Dasar,” Sinar Dunia: Jurnal
Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan,
vol. 3, no. 3, hlm. 63–68, Jul 2024, doi:
58192/sidu.v3i3.2415.
K. Suparmini, I. G. Suwindia, dan I. M. A.
Winangun, “Gamifikasi untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa di era digital,” Education
and Social Sciences Review, vol. 5, no. 2, hlm.
–148, Des 2024, doi: