Perancangan Peningkatan Engagement Rate pada Platform Tiktok UMKM Sakoffie Berdasarkan Kebutuhan Audiens Dengan Atribut Kebutuhan Social Media Marketing Activities (SMMA) dan Model Kano
Abstract
Sakoffie adalah bisnis makanan dan minuman di
Bandung, berdiri sejak 2017 dengan konsep “seperti rumah”
dan produk utama kopi. Meski sudah menggunakan pemasaran
melalui TikTok, Sakoffie belum mencapai target penjualan
karena engagement rate yang rendah dibanding pesaing,
menurut data phlanx.com. Penelitian ini merancang
peningkatan engagement rate dengan mengintegrasikan Social
Media Marketing Activities (SMMA) dan Model Kano.
Dari studi literatur dan voice of customer, teridentifikasi 15
atribut kebutuhan dalam 5 dimensi SMMA: Entertainment, EWord of Mouth, Customization, Trendiness, dan Interactivity.
Hasil survei SMMA menunjukkan 5 atribut kuat dan 10 atribut
lemah, sementara Model Kano mengelompokkan 7 atribut
must-be, 5 atribut attractive, dan 3 atribut indifferent. Integrasi
keduanya menghasilkan 8 atribut utama untuk ditindaklanjuti:
1 prioritas, 7 untuk ditingkatkan, 4 dipertahankan, dan 3
diabaikan.
Rekomendasi untuk Sakoffie meliputi pembuatan standar
kualitas konten, konten ulasan, konten yang memicu diskusi,
konten kustom, konten sesuai tren, dan konten yang
meningkatkan interaksi dengan audiens. Usulan ini diharapkan
dapat meningkatkan engagement rate di TikTok.
Kata kunci — Social Media Marketing, Engagement Rate,
TikTok, Social Media Marketing Activities (SMMA), Model
Kano, True Customer Needs.
References
Y. Durmaz and I. H. Efendioglu, “Travel from
Traditional Marketing to Digital Marketing,” Global
Journal of Management and Business Research, pp.
–40, Jun. 2016, doi:
34257/GJMBREVOL22IS2PG35.
C. Bianchi and L. Andrews, “Investigating
marketing managers’ perspectives on social media
in Chile,” J Bus Res, vol. 68, no. 12, pp. 2552–2559,
Dec. 2015, doi: 10.1016/j.jbusres.2015.06.026.
R. Felix, P. A. Rauschnabel, and C. Hinsch,
“Elements of strategic social media marketing: A
holistic framework,” J Bus Res, vol. 70, pp. 118–
, Jan. 2017, doi: 10.1016/j.jbusres.2016.05.001.
A. Rasool, F. A. Shah, and J. U. Islam, “Customer
engagement in the digital age: a review and research
agenda,” Curr Opin Psychol, vol. 36, pp. 96–100,
Dec. 2020, doi: 10.1016/j.copsyc.2020.05.003.
R. W. Arini, R. S. Wahyuni, I. A. T. Munikhah, A.
Y. Ramadhani, and A. Y. Pratama, “Perancangan
Desain Kemasan Makanan Khas Daerah Keripik
Tike Menggunakan Pendekatan Metode Kansei
Engineering dan Model Kano,” Jurnal INTECH
Teknik Industri Universitas Serang Raya, vol. 9, no.
, pp. 42–52, Jun. 2023, doi:
30656/intech.v9i1.5541.
J. Mikulić and D. Prebežac, “A critical review of
techniques for classifying quality attributes in the
Kano model,” Managing Service Quality: An
International Journal, vol. 21, no. 1, pp. 46–66,