Prediksi Indeks Harga Saham Dengan Metode Gabungan Genetic Fuzzy System Dan Jaringan Syaraf Tiruan

Authors

  • Abdurrahman Muttaqiin Telkom University
  • Rian Febrian Umbara Telkom University
  • Deni Saepudin Telkom University

Abstract

Indeks harga saham adalah salah satu acuan para investor untuk melihat kecenderungan pasar ketingkat tertentu, apakah cenderung naik atau turun berdasarkan jangka waktu tersebut. Pergerakan indeks ini akan menjadi tolak ukur para investor untuk membuat keputusan apakah investor untuk menjual, mempertahankan, atau membeli saham tersebut. Akan tetapi kondisi harga saham tidak menentu, sehingga diperlukan sebuah prediksi untuk memantau perubahan tesebut dan membantu para investor untuk mengambil keputusan. Clustering Genetic Fuzzy System adalah sebuah metode untuk memprediksi indeks harga saham. Algoritma Genetika akan mengoptimasi fungsi keanggotaan, batas-batas kaki fungsi keanggotaan, dan aturan fuzzy. Fuzzy yang telah dioptimasi akan digunakan untuk memprediksi indeks harga saham. Hasil prediksi tersebut akan dibandingkan dengan metode GFS, GE, JST dan ANFIS. Hasil dari beberapa ujicoba pada tugas akhir ini, menunjukkan bahwa prediksi indeks harga saham menggunakan metode Clustering Genetic Fuzzy System memiliki MAPE sebesar 0,95. Sedangkan untuk prediksi menggunakan metode GFS memiliki MAPE sebesar 9,49, metode GE memiliki MAPE sebesar 5,15, metode JST memiliki MAPE sebesar 1,15 dan untuk metode ANFIS memiliki MAPE sebesar 1,31. Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode CGFS dapat digunakan untuk memprediksi indeks harga saham dengan tingkat toleransi error sebesar 2.

Kata kunci: Prediksi, Indeks Harga Saham, Genetic Fuzzy System, Algoritma Genetika, Fuzzy.

Downloads

Published

2015-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komputasi