Perbaikan Stasiun Kerja Terhadap Keluhan Pekerja Penjahit di Merry Konveksi Untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorder

Authors

  • Fadli Nur Aprian Telkom University
  • Aiza Yudha Pratama Telkom University
  • Dina Rachmawati Telkom University

Abstract

Aktivitas menjahit yang dilakukan secara
berulang dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan
keluhan fisik, terutama bila lingkungan kerja tidak
ergonomis. Merry Konveksi di Lampung Utara mengalami
kondisi tersebut, ditandai dengan tingginya keluhan fisik
pada penjahit. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kuantitatif dengan metode Rapid Entire Body
Assessment (REBA) dan Maynard Operation Sequence
Technique (MOST). REBA digunakan untuk menilai risiko
postur kerja, sedangkan MOST untuk mengukur efisiensi
waktu kerja. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner
Nordic Body Map, dan pengukuran antropometri pada
sepuluh pekerja. Hasil awal menunjukkan skor REBA ratarata 10 (kategori risiko tinggi) dan ditemukannya waktu tidak
produktif akibat gerakan tidak efisien. Setelah dilakukan
redesain stasiun kerja berdasarkan data antropometri dan
pengaturan ulang alat, skor REBA menurun menjadi 4 dan
efisiensi waktu meningkat sebesar 14,91%. Kesimpulan
menunjukkan bahwa perbaikan postur kerja melalui
pendekatan ergonomi mampu menurunkan keluhan fisik dan
meningkatkan efektivitas kerja. Temuan ini menekankan
pentingnya ergonomi dalam desain stasiun kerja, terutama
bagi usaha kecil, untuk mendukung produktivitas sekaligus
menjaga kesehatan jangka panjang pekerja.
Kata kunci— Desain Ulang Stasiun Kerja, Ergonomi, Industri
Konveksi, MOST, REBA.

Published

2025-09-18

Issue

Section

Prodi S1 Teknik Industri - Kampus Purwokerto