Analisis Implementasi Low Cost Cluster- High Performance Computing

Authors

  • Tiara Nursyahdini Telkom University
  • Fitriyani Fitriyani Telkom University
  • Izzatul Ummah Telkom University

Abstract

Bidang komputasi mengalami kemajuan yang sangat signifikan setiap tahunnya, semua hal tersebut dibuat untuk satu tujuan, membuat ukuran perangkat semakin compact yang digunakan untuk pengolahan data yang semakin besar. Kebutuhan akan komputer berkinerja tinggi yang sangat erat hubungannya dengan supercomputer dan massively parallel processors (MPP) menurut beowulf telah dapat dipenuhi oleh komputer cluster. Supercomputer and MPP sangat kompleks untuk dikembangkan dan membutuhkan biaya yang besar, sedangkan komputer cluster dapat dibangun dari komputer-komputer sebagai node dengan harga yang lebih murah dengan jaringan berkecepatan tinggi. Perangkat lama yang semakin ditingggalkan dan menjadi tumpukan menjadi ide untuk memanfaatkan beberapa perangkat komputer lama menjadi satu kesatuan (pararel) yang memiliki performa lebih tinggi. Kinerja komputer secara pararel akan meningkatkan waktu komputasi, hal ini lah yang menjadi dasar dibuatnya komputer cluster.
Penelitian tugas akhir ini akan membahas bagaimana low cost cluster dapat digunakan untuk mengerjakan kasus komputasi kinerja tinggi, dalam hal ini rendering animasi. Pada rendering, mutlak membutuhkan kinerja komputer yang mumpuni. Jika sekuel Lord of The Ring dikerjakan dengan personal computer (PC) yang tercepat saat ini, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk menyelesaikan proses rendering. Bagi para artis grafis 3D atau animator, hal yang paling menyita waktu adalah menunggu proses rendering. Di Indonesia sendiri, produsen animasi rumahan sudah mulai menggeliat, membuat renderfarm sederhana yang berbiaya rendah, akan jadi pilihan yang efisien daripada menyewa atau membeli sejumlah komputer server yang berbiaya tinggi. Penelitian ini menggunakan PC desktop sejumlah 32 node, dengan 1 master untuk membuat renderfarm. Sistem operasi yang digunakan adalah Linux, dengan rendering tools yaitu blender dan brender.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah node dua kali lipat tidak linear dengan peningkatan waktu komputasi. Speed up terbaik pada ray tracing rendering didapat pada kenaikan 4 node menjadi 8 node, yaitu 93%, speed up cycles rendering terbaik terdapat pada peningkatan 8 node menjadi 16 node yaitu sebesar 91%, dan speed up motion capture terbaik ada pada peningkatan 16 node menjadi 32 node, yaitu sebesar 95%.



Kata kunci : komputer cluster, komputasi kinerja tinggi, rendering, renderfarm, blender, brender.

Downloads

Published

2016-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komputasi