Pencarian Perangkat Menggunakan Double Uav Dengan Kombinasi Flying Path
Abstract
Tugas Akhir ini bertujuan untuk mensimulasikan kondisi bencana dimana jaringan telekomunikasi tidak mampu beroperasi secara optimal sehingga digunakan teknologi komunikasi Device-to-Device pada area bencana untuk mengurangi energi pada sisi pengguna. Dua Unmanned Aerial Vehicle (UAV) bertipe quadcopter yang dipasang perangkat RF digunakan sebagai pengganti Base Station untuk melakukan proses device discovery secara Network Assisted sehingga jaringan telekomunikasi tidak terputus. Terdapat tiga skenario flying path yang akan digunakan, yaitu kombinasi Rectangular-Path dan O-path, kombinasi Rectangular-Path dan Zigzag-Path dan Double S-Path dengan area simulasi berbentuk persegi sebesar 100 km2 pada ketinggian quadcopter 80 hingga 150 m. Berdasarkan hasil simulasi yang diujikan pada tugas akhir ini, hasil yang didapatkan dari tiga skenario yang dianalisis berdasarkan penelitian adalah 80% perangkat dapat terdeteksi dengan skenario Double S-Path namun total durasi pada Rectangular & O Path 3 kali lebih cepat dari Double S-Path. Pada saat terjadi bencana waktu menjadi faktor penting dalam disaster relief sehingga untuk kondisi bencana di rekomendasikan menggunakan skenario Rectangular & O Path untuk diterapkan. Walaupun selisih jumlah perangkat yang terdeteksi di antara Rectangular & O Path dan Double S-Path cukup besar, namun secara umum penggunaan dua UAV meningkatkan banyaknya perangkat yang terdeteksi daripada penggunaan satu UAV.
Kata Kunci: Device discovery, UAV, D2D