Antena Mikrostrip Celah Persegi Pita Ganda Untuk E-nodeb Lte 1,8 Dan 2,3 Ghz

Authors

  • Agung Rachman Telkom University
  • Heroe Wijanto Telkom University
  • Yuyu Wahyu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan salah satu sistem seluler versi mutakhir saat ini telah dikembangkan di dunia teknologi. LTE sendiri bekerja pada banyak frekuensi, salah satunya adalah 1,8 GHz. Digunakan antena mikrostrip dengan alasan antena mikrostrip memiliki keuntungan berbentuk kompak dengan dimensi yang kecil, mudah untuk difabrikasikan, mudah dikoneksikan dan mudah diintegrasikan dengan perangkat lainnya. Pada penelitian sebelumnya telah dibuat 4G LTE pada frekuensi 1,8 GHz untuk 4G LTE sehingga pada penelitian ini dibuat antena mikrostrip patch rectangular dengan dual frekuensi di 1,8 GHz dan 2,3 GHz dengan tujuan untuk teknologi 4G mendatang akan digunakan spektrum frekuensi di 2,3 GHz

 

Pada tugas akhir ini akan dirancang antena mikrostrip dengan patch rectangular dan slot rectangular untuk menghasilkan dual band. Kelemahan dari antena mikrostrip adalah gain dan bandwidth yang tidak maksimal, oleh karena itu pada proposal kali ini digunakan teknik catu daya Electromagnetically coupled (EMC) untuk menghasilkan bandwidth dan gain yang lebih besar.

 

Antena direalisasikan dengan menggunakan dua buah subtrat yaitu Rogers Duroid ( = 2.2 dan ketebalan substrat = 1.57 m) dan FR-4 Eproxy ( = 4.6 dan ketebalan substrat = 1.6 ) dengan dimensi (127.25 mm x

 

101.7562 mm ). Seteleh dilakukan pengukuran antena bekerja pada dua frekuensi yaitu 1,8 dan 2,3 GHz dengan bandwidth masing-masing 75 Mhz & 60 Mhz, gain 5,04 dB & 2,04 dB, polarisasi elips dan pola radiasi unidireksional

Downloads

Published

2018-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi