Analisis Perbandingan Pulsa Gaussian Dengan Pulsa Secant-hiperbolik Pada Transmisi Soliton

Authors

  • Mohamad Fadhian Telkom University
  • Akhmad Hambali Telkom University
  • Afief Dias Pambudi Telkom University

Abstract

Abstrak
Perkembangan teknologi berbasis cahaya belakangan ini telah menjadi perkembangan yang semakin dibutuhkan, salah satunya adalah soliton. Soliton merupakan sebuah pulsa yang dapat mempertahankan bentuk pulsanya akibat saling menghilangkannya efek GVD dan SPM pada medium serat optik. Pulsa soliton sendiri dapat dibangkitkan oleh dua pembangkit yaitu Gaussian Pulse Generator (GPG) dan Sech Pulse Generator (SPG).
Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan antara kedua pembangkit tersebut dengan merubah parameter jarak dan bit rate untuk single link. Jarak dilakukan pengubahan dari 180 – 1800 km sedangkan bit rate 10 – 40 Gbps. Setelah itu dilakukan analisis pada DWDM dengan bit rate 10 Gbps, menggunakan 0.4 nm spasi kanal dan mengubah jumlah kanal dari 4, 8, 16, 32 panjang gelombang.
Hasil simulasi menunjukkan pulsa soliton dengan GPG memiliki Q factor yang lebih tinggi pada bit rate 10 Gbps. Sedangkan bit rate diatasnya, SPG memiliki nilai Q factor yang lebih tinggi. Pada transmisi DWDM dengan parameter yang sama, pulsa soliton dengan SPG memiliki Q factor yang lebih tinggi (11.968) daripada GPG (10.709). Pada jaringan DWDM, muncul efek nonlinier lain yaitu Four Wave Mixing (FWM). Untuk 32 panjang gelombang muncul 1636 panjang gelombang baru yang tidak diinginkan.
Kata kunci: Soliton, Pulsa Gaussian, Pulsa Sech, FWM, Q factor.

Downloads

Published

2015-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi