Studi Potensi Produksi Energi Listrik Sel Tunam Mikroba dengan Substrat Kulit Pisang
Abstract
Abstrak Sel Tunam Mikroba (STM) merupakan metode untuk menghasilkan energi listrik dari oksidasi substrat sebagai bahan bakar dan bakteri sebagai katalisator. STM yang digunakan ialah ruang ganda yang terdiri ruang anoda diisi oleh substrat dan mikroorganisme, dan bagian katoda berisi akuades kemudian dihubungkan oleh jembatan garam. Empat buah reaktor yang digunakan untuk penelitian adalah R7L4P1, R3L4P1, R7L1P4, dan R3L1P1 (R = waktu pendiaman substrat, 3 dan 7 hari; L = volume lumpur, 100 ml dan 400 ml; P = volume substrat, 100 ml dan 400 ml), untuk menyelidiki pengaruh volume substrat limbah kulit pisang yang dibiarkan dalam tabung anaerob dengan perbedaan waktu tiga dan tujuh hari. Metode ini dilakukan dengan membandingkan variasi komposisi lumpur dan substrat masing-masing 100 ml dan 400 ml. Daya, tegangan, dan arus maksimum yang dihasilkan adalah 0,8 mW reaktor R7L4P1, 2681,4 mV reaktor R3L4P1, dan 287,1 µA reaktor R3L4P1. Arus listrik yang stabil diperoleh setelah 2 hari pada reaktor dengan pendiaman substrat selama tiga hari serta volume lumpur 400 ml dan substrat 100 ml. Hal ini dikarenakan bakteri mengalami fase lag dan eksponensial. Hari ke-2 sampai ke-10 adalah fase stasioner, dimana bakteri tidak mengalami pembelahan lagi. Setelah hari ke-10 adalah fase kematian dimana sel bakteri mengalami kematian. Kata kunci: sel tunam mikroba, kulit pisang, bakteri. Abstract Microbial Tuning Cells (STM) is a method to generate electrical energy from oxidizing substrates as fuel and bacteria as a catalyst. The STM used is a double chamber consisting of an anode chamber filled with substrate and microorganism, and the cathode portion containing the aquades is then connected by a bridge of salt. The four reactors used for the study were R7L4P1, R3L4P1, R7L1P4, and R3L1P1 (R = substrate, 3 and 7 days, L = volume of mud, 100 ml and 400 ml, P = substrate volume, 100 ml and 400 ml) , to investigate the effect of the volume of banana peel waste substrates left in an anaerobic tube with a time difference of three and seven days. This method is done by comparing the variations of the composition of the sludge and the substrate respectively 100 ml and 400 ml. The maximum power, voltage and current generated are 0.8 mW R7L4P1 reactor, 2681.4 mV R3L4P1 reactor, and 287.1 μA R3L4P1 reactor. A stable electrical current is obtained after 2 days at the reactor with substrate substration for three days as well as 400 ml sludge and 100 ml substrate. This is because bacteria have lag phase and exponential. The 2nd day until the 10th is the stationary phase, where the bacteria do not experience division anymore. After the 10th day is the phase of death where bacterial cells die. Keyword: Microbial Fuel Cell, banana peels, bacteria.Downloads
Published
2018-08-01
Issue
Section
Program Studi S1 Teknik Fisika