Perancangan Agitator Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai Guna Mengurangi Waktu Siklus Menggunakan Pendekatan Reverse Engineering

Authors

  • Elda Shabrina Telkom University
  • Agus Kusnayat Telkom University
  • Sri Martini Telkom University

Abstract

Abstrak Rumah Tempe Indonesia (RTI) adalah sebuah unit percontohan untuk perindustrian tempe yang higienis dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, RTI dinobatkan sebagai pusat produsen tempe di Indonesia. Untuk proses produksi, RTI menggunakan 12 tahap produksi yang dibagi menjadi dua area, yaitu area basah dan area kering. Di area basah, proses yang terjadi adalah pemilihan kedelai, perebusan, perendaman, penggilingan kedelai, pemisahan biji kedelai dengan kulit ari, perendaman dengan air panas, dan pencucian kedelai. Sedangkan, pada area kering terjadi proses pengeringan kedelai, inoculating, packaging, dan proses fermentasi. Dengan permintaan tempe yang selalu naik dari tahun ke tahun, harus dibentuk proses yang lebih efisien dan efektif dengan cara mengurangi waktu siklus dari salah satu proses pada area basah, yaitu pemisahan kulit ari kedelai. Pada konsep baru mesin ini, terdapat blade yang berfungsi untuk memutar air sehingga kulit ari kedelai akan terangkat ke atas karena adanya gaya angkat zat cair dan biji kedelai akan mengendap di bagian bawah mesin karena gaya gravitasi. Pengembangan produk yang tepat untuk kasus ini adalah dengan pendekatan reverse engineering and redesign methodology, yang dianggap tepat karena melakukan pengembangan pada mesin yang sudah ada sebagai acuan awal pengembangan produk. Dari pengembangan produk menggunakan metode ini, akan dihasilkan konsep blade baru yang mampu memutar air secara lebih efektif dan efisien.
Kata Kunci : Mesin pemisah kulit ari kedelai, tempe, reverse engineering, redesign methodology
Abstract Rumah Tempeh Indonesia (RTI) ia a sampling unit of hygine and friendly environment tempeh industry. Therefore, it is being a product development central for tempeh producers in Indonesia. RTI uses twelve (12) standard stages for tempeh production which is applied by Forum Tempeh Indonesia (FTI). The stages are divided into two different areas; wet and dry area. Wet area consists of sorting, boiling, soaking, cleavaging, peel separating, soaking (hot water), and washing. While dry area composed of drying, inoculating, packaging, and fermentation process. Because of the tempeh demand increases year to year, the process needs to be more effective and efficient by decresing cycle time of peel separating process. In new machine concept, there is a blade which function to stir the water so the peel soybean will float but the soybeans seed will fall down by the gravity. Proper product development that is used in this case is reverse engineering and redesign methodology approach. This method is considered as the right approach to redesign existing machine as initial reference of product development. This method delivers new concept of blade which can effectively rotating the water and soybeans..
Keywords : soybean peel separator machine, tempeh, reverse engineering, redesign methodology

Downloads

Published

2018-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Industri