Analisis Integrasi Sistem Radio Over Fiber (rof) Dengan Next Generation Passive Optical Network Stage 2 (ng-pon2)

Authors

  • Naufal Karyadi Telkom University
  • Akhmad Hambali Telkom University
  • Kris Sujatmoko Telkom University

Abstract

Abstrak Pengguna layanan seluler dalam beberapa tahun belakangan ini semakin meningkat sehingga kebutuhan akan bandwidth semakin tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana telekomunikasi yang bisa menanggulangi permasalahan tersebut, salah satunya yaitu dengan menggunakan sistem Radio Over Fiber (RoF). Kemudian dengan mengimplementasikan RoF ke Passive Optical Network (PON) bisa menawarkan user yang lebih banyak dan bandwidth yang dihasilkan bisa lebih besar. Pada penelitian ini dilakukan simulasi integrasi RoF dengan NGPON2 dengan menggunakan bitrate sebesar 40 Gbps sisi downstream dan menggunakan frekuensi radio sebesar 60 GHz. Kemudian simulasi ini dilakukan dengan 3 skenario yang dibedakan berdasarkan jumlah ONU. Dari simulasi yang dilakukan, didapatkan hasil performansi terbaik pada Skenario I dengan sistem yang menggunakan OA pada jarak 30 km. Untuk hasil performansi terbaik pada Skenario II dengan sistem yang menggunakan OA pada jarak 20 km dengan nilai. Untuk hasil performansi terbaik pada Skenario III dengan sistem yang menggunakan OA pada jarak 10 km dengan hasil performansi seperti LPB ≥ -28 dBm, Q-Factor ≥ 6, dan BER ≤ 10-9 . Kata kunci : RoF, NG-PON2, ONU, Q-Factor, BER, Link Power Budget. Abstract Users of cellular services in recent years are increasing so that the need for bandwidth is getting higher. Therefore, telecommunication facilities are needed that can overcome these problems, one of which is by using the Radio Over Fiber (RoF) system. Then by implementing RoF to Passive Optical Network (PON), it is expected to be able to offer more users and greater bandwidth. In this study a simulation of RoF integration with NG-PON2 was carried out by using a 40 Gbps bitrate downstream and using radio frequency of 60 GHz. Then this simulation is carried out in 3 scenarios that are differentiated based on the number of ONUs. From the simulation, the best performance results obtained in Scenario I with system that uses OA at distance of 30 km. For the best performance results in Scenario II with system that uses OA at distance of 20 km with a value. For the best performance results in Scenario III with system that uses OA at distance of 10 km with performance results such as LPB ≥ -28 dBm, Q-Factor ≥ 6, and BER ≤ 10-9 . Keywords: RoF, NG-PON2, ONU, Q-Factor, BER, Link Power Budget. Abstrak Pengguna layanan seluler dalam beberapa tahun belakangan ini semakin meningkat sehingga kebutuhan akan bandwidth semakin tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana telekomunikasi yang bisa menanggulangi permasalahan tersebut, salah satunya yaitu dengan menggunakan sistem Radio Over Fiber (RoF). Kemudian dengan mengimplementasikan RoF ke Passive Optical Network (PON) bisa menawarkan user yang lebih banyak dan bandwidth yang dihasilkan bisa lebih besar. Pada penelitian ini dilakukan simulasi integrasi RoF dengan NGPON2 dengan menggunakan bitrate sebesar 40 Gbps sisi downstream dan menggunakan frekuensi radio sebesar 60 GHz. Kemudian simulasi ini dilakukan dengan 3 skenario yang dibedakan berdasarkan jumlah ONU. Dari simulasi yang dilakukan, didapatkan hasil performansi terbaik pada Skenario I dengan sistem yang menggunakan OA pada jarak 30 km. Untuk hasil performansi terbaik pada Skenario II dengan sistem yang menggunakan OA pada jarak 20 km dengan nilai. Untuk hasil performansi terbaik pada Skenario III dengan sistem yang menggunakan OA pada jarak 10 km dengan hasil performansi seperti LPB ≥ -28 dBm, Q-Factor ≥ 6, dan BER ≤ 10-9 . Kata kunci : RoF, NG-PON2, ONU, Q-Factor, BER, Link Power Budget. Abstract Users of cellular services in recent years are increasing so that the need for bandwidth is getting higher. Therefore, telecommunication facilities are needed that can overcome these problems, one of which is by using the Radio Over Fiber (RoF) system. Then by implementing RoF to Passive Optical Network (PON), it is expected to be able to offer more users and greater bandwidth. In this study a simulation of RoF integration with NG-PON2 was carried out by using a 40 Gbps bitrate downstream and using radio frequency of 60 GHz. Then this simulation is carried out in 3 scenarios that are differentiated based on the number of ONUs. From the simulation, the best performance results obtained in Scenario I with system that uses OA at distance of 30 km. For the best performance results in Scenario II with system that uses OA at distance of 20 km with a value. For the best performance results in Scenario III with system that uses OA at distance of 10 km with performance results such as LPB ≥ -28 dBm, Q-Factor ≥ 6, and BER ≤ 10-9 . Keywords: RoF, NG-PON2, ONU, Q-Factor, BER, Link Power Budget.

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi