Analisis Formulasi Strategi Bisnis Menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (qspm) Pada Produsen Benih Ud. Sujinah
Abstract
Abstrak Produsen benih kedelai dituntut dapat menangkap peluang pasar yang ada dengan adanya program bantuan pemerintah (BANPER) untuk menjalankankan program swasembada kedelai yang ingin dicapai pemerintah pada tahun 2020 serta kebutuhan benih kedelai di tahun 2019 sebanyak 43.000 ton untuk seluruh wilayah indonesia.. Ketatnya persaingan produsen benih kedelai khususnya di Jawa Tengah yang pada akhirnya mempengaruhi penjualan benih UD. Sujinah. Pada produsen benih UD. Sujinah memiliki permasalahan yang berasal dari internal maupun eksternal sehingga menghambat dalam memenangkan pulang pasar yang ada. Padahal, posisi UD. Sujinah dengan pertumbuhan penjualan mencapai 48,12% dan pertumbuhan produksi sebesar 30,5% menjadikannya sebagai market leader produsen benih kedelai di Jawa Tengah. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan benih kedelai di Jawa Tengah dan luar wilayah Jawa Tengah dengan adanya peluang pasar yang besar diperlukan strategi bisnis yang tepat bagi UD. Sujinah untuk menangkap peluang pasar yang ada serta menghadapi persaingan dan mempertahankan posisi perusahaan di pasar. Terdapat tiga tahap pada penelitian ini yaitu pengumpulan data untuk menemukan faktor internal dan eksternal untuk formulasi strategi, pemberian bobot dan rating, menentukan matriks SWOT, menentukan matrik IE, matrik QSPM dan menetapkan hasil formulasi strategi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dimana kuantitatif digunakan untuk memfasilitasi kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah narasumber sebanyak 6 orang yang berasal internal perusahaan, eskternal, pelanggan, ikatan produsen dan pengawas benih. Dalam penelitian ini digunakan uji credibility melalui triangulasi dan pengecekan anggota untuk menguji instrumen wawancara. Hasil penelitian menunjukan skor Matriks EFE sebesar 2,95 dan skor Matriks IFE sebesar 3,12, sehingga posisi UD Sujinah dalam Matriks IE berada pada kuadran IV, yaitu strategi intensif and integratif. Pada Matriks QSPM adalah dengan strategi pengembangan pasar dan pengambangan produk guna menghadapi persaingan bisnis global dengan mengembangkan pasar dengan dengan memperbanyak kerjasama pemasaran/ngesub dengan perusahaan lain atau produsen benih lainnya di wilayah Jawa Timur dan Luar Pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukan skor Matriks EFE sebesar 2,79 dan skor Matriks IFE sebesar 3,21, sehingga posisi UD Sujinah dalam Matriks IE berada pada kuadran IV, yaitu strategi grow and build. Pada Matriks QSPM yang menjadi strategi prioritas dengan skor TAS 6,25 yaitu merekrut pegawai pemasaran dan memperbanyak kerjasama pemasaran/ngesub dengan perusahaan atau produsen benih lainnya lain di wilayah Jawa Timur dan Luar Pulau Jawa. Kata Kunci: Benih Kedelai, EFE, IFE, SWOT, QSPM. Abstract This research is motivated by the existence of market opportunities with the government assistance program (BANPER) to implement the soybean self-sufficiency program that the government wants to achieve in 2020 as well as the need for soybean seeds in 2019 as much as 43.000 tons. The tight competition of soybean seed producers, especially in Central Java, There are problems at UD. Sujinah seed producers has internal and external problems that hamper winning the existing market. In fact, the position of UD. Sujinah with sales growth reaching 48.12% and production growth of 30.5% making it the market leader of soybean seed producers in Central Java. Therefore, to meet the needs of soybean seeds in Central Java and outside the Central Java region with the existence of large market opportunities, a business strategy that is right for UD. Sujinah can be obtained by analyzing external and internal environmental factors so that it will produce several business strategy alternatives that can be recommended to UD. Sujinah to capture market opportunities. There are problems at UD. Sujinah seed producers originating from the company's internal, namely in the form of a lack of human resources of marketing and production for quality control candidates, so that everything is still lived alone by the owner. Therefore, this can prevent the company from capturing existing market opportunities and developing its company. In addition, the company's external problems in the form of uncertainDownloads
Published
2019-12-01
Issue
Section
Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)