Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Konsentrasi Pengembangan Komunitas (studi Pada Mahasiswa Prodi Mbti Angkatan 2016 Universitas Telkom)

Authors

  • Abiyyu Prawindita Telkom University
  • Astri Ghina Telkom University

Abstract

Abstrak Kewirausahaan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini. Wirausahawan berperan penting bagi pembangunan di Indonesia, salah satunya dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi tingkat pengangguran. Menciptakan wirausahawan bisa dimulai dengan cara menerapkan Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi. Universitas Telkom merupakan Universitas Swasta dan salah satu dari perguruan tinggi yang memasukkan pembelajaran kewirausahaan dalam sistem pendidikannya. Pada kondisi ini, Universitas Telkom menempatkan entrepreneur sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu proses pendidikan. Hal ini memiliki indikasi bahwa Universitas Telkom ditargetkan untuk mampu menciptakan lulusan entrepreneur yang berskala global. Tujuan penelitian adalah untuk melihat kesenjangan antara harapan mahasiswa harapan dan persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan kurikulum pengembangan komunitas. Kesenjangan tersebut berdampak kepada pengukuran kompetensi mahasiswa MBTI 2016 yang sudah menyelesaikan proses pembelajaran pengembangan komunitas. Hasil dari penelitian ini akan menjadi umpan balik untuk prodi MBTI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dari data rencana pembelajaran semester yang disajikan oleh prodi MBTI Universitas Telkom. Data akan dianalisa dengan metode analisis deskriptif dengan menyebarkan kuesioner terhadap 57 mahasiswa yang mengambil mata kuliah pengembangan komunitas prodi MBTI 2016. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat gap negatif sebesar - 0,28 antara harapan dan persepsi. Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja mata kuliah pengembangan komunitas belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mahasiswa. Sedangkan nilai presentase kompetensi mahasiswa terhadap mata kuliah pengembangan komunitas sebesar 78,4% dimana mahasiswa meras puas dengan kompetensi mata kuliah pengembangan komunitas. Kata kunci: pendidikan kewirausahaan, pendidikan pengembangan komunitas, kompetensi pengembangan komunitas, analisis kesenjangan Abstract Entrepreneurship is an important issue in the economy of a developing nation. The economic progress or decline of a nation is largely determined by the existence and role of this group of entrepreneurs. Entrepreneurs play an important role for development in Indonesia, one of which is by providing employment to reduce the unemployment rate. Creating entrepreneurs can be started by implementing entrepreneurship education in tertiary institutions. Telkom University is a Private University and one of the tertiary institutions which includes entrepreneurship learning in its education system. In this condition, Telkom University places entrepreneurs as an inseparable part of an educational process. This has an indication that Telkom University is targeted to be able to create graduate entrepreneurs on a global scale. The purpose of the study was to look at the gap between student expectations and student perceptions of the implementation of the community development curriculum. This gap impacts the competency measurement of MBTI 2016 students who have completed the community development learning process. The results of this study will be feedback for the MBTI study program. This research uses quantitative methods. The source of the data used are primary and secondary data from the semester learning plan data presented by the MBTI study program at Telkom University. Data will be ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Agustus 2020 | Page 2168 analyzed by descriptive analysis method by distributing questionnaires to 57 students who took the 2016 MBTI study program community development course. Based on the data analysis, the conclusion is that there is a negative gap amount -0,28 between expectations and perceptions. This shows that the performance of community development courses is not in accordance with what is expected by students. While the percentage value of student competencies toward community development courses was 78.4% where students felt satisfied with the competencies of community development courses. Keywords: entrepreneurship education, eommunity development education, community development competence, gap analysis

Downloads

Published

2020-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)