POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PENERAPAN FUNGSI KELUARGA PADA ANAK PELAKU TINDAK ABORSI DI JAKARTA PUSAT
Abstract
Aborsi adalah terjadinya keguguran janin yang disebabkan oleh tindakan abortus baik yang
disengaja ataupun tidak disengaja karena salah satu faktornya adalah kehamilan yang tidak diinginkan.
Faktor remaja melakukan aborsi salah satunya karena rendahnya kontrol keluarga dan kurangnya
komunikasi yang baik. Oleh karena itu sangat dibutuhkan komunikasi yang baik antara orangtua dan
anak serta fungsi keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan sosialisasi anak,
mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya guna tercapainya keluarga sejahtera. Hal tersebut
karena semakin rendahnya keberfungsian suatu keluarga, maka kenakalan remaja akan semakin tinggi
dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi keluarga dalam
menerapkan fungsi keluarga pada anak pelaku tindak aborsi dengan menggunakan teori dari Fitzpatrick
dan Koerner yaitu pola komunikasi keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi dan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola
komunikasi keluarga dalam menerapkan fungsi keluarga melalui orientasi percakapan dan orientasi
konformitas pada keluarga anak pelaku tindak aborsi memiliki fungsi yang paling dominan diterapkan
yaitu pada fungsi agama dan fungsi perlindungan, fungsi lain yang masih diterapkan adalah fungsi
reproduksi dan ada perbedaan pola komunikasi keluarga berdasarkan pengalaman anak yang melakukan
aborsi dalam penekankan pada fungsi keluarga terutama pada fungsi agama dan fungsi perlindungan.
Kata Kunci: Aborsi, Pola Komunikasi Keluarga, Orientasi Percakapan, Orientasi Konformitas, Fungsi
Keluarga
disengaja ataupun tidak disengaja karena salah satu faktornya adalah kehamilan yang tidak diinginkan.
Faktor remaja melakukan aborsi salah satunya karena rendahnya kontrol keluarga dan kurangnya
komunikasi yang baik. Oleh karena itu sangat dibutuhkan komunikasi yang baik antara orangtua dan
anak serta fungsi keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan sosialisasi anak,
mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya guna tercapainya keluarga sejahtera. Hal tersebut
karena semakin rendahnya keberfungsian suatu keluarga, maka kenakalan remaja akan semakin tinggi
dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi keluarga dalam
menerapkan fungsi keluarga pada anak pelaku tindak aborsi dengan menggunakan teori dari Fitzpatrick
dan Koerner yaitu pola komunikasi keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi dan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola
komunikasi keluarga dalam menerapkan fungsi keluarga melalui orientasi percakapan dan orientasi
konformitas pada keluarga anak pelaku tindak aborsi memiliki fungsi yang paling dominan diterapkan
yaitu pada fungsi agama dan fungsi perlindungan, fungsi lain yang masih diterapkan adalah fungsi
reproduksi dan ada perbedaan pola komunikasi keluarga berdasarkan pengalaman anak yang melakukan
aborsi dalam penekankan pada fungsi keluarga terutama pada fungsi agama dan fungsi perlindungan.
Kata Kunci: Aborsi, Pola Komunikasi Keluarga, Orientasi Percakapan, Orientasi Konformitas, Fungsi
Keluarga
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.