REPRESENTASI FEMINISME FREEDOM OF SPEECH DALAM FILM DOKUMENTER “ANGKA JADI SUARA†(Studi Semiotika Ferdinand De Saussre)

Anneira Pramanitha Rahajeng, Twin Agus Pramonojati

Abstract

Film sering digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan berupa kritik sosial. Salah satu
kritik sosialnya adalah mengenai feminsme. Salah satu film yang mengangkat isu feminisme atau yg
lebih khususnya adalah isu perempuan dan kebebasan berbicara sebagai alat untuk membela diri serta
hak perempuan, adalah film dokumenter yang berjudul Angka Jadi Suara. Film dokumenter Angka Jadi
Suara berfokus kepada gerakan perempuan buruh yang berjuang agar suaranya didengar. Film
dokumenter ini menyajikan sebuah realita kepada masyarakat mengenai kehidupan buruh perempuan.
Persoalan yang dihadapi oleh para buruh yang belum banyak diketahui, yaitu pelecehan seksual. Tujuan
dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi feminisme freedom of speech dalam film
dokumenter Angka Jadi Suara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisisnya adalah pendekatan semiotika. Film dokumenter
Angka Jadi Suara kemudian di analisis menggunakan Semiotika Ferdinand de Saussure yang akan
menghasilkan penanda, petanda, serta makna dalam film dokumenter tersebut. Setelah itu, film
dokumenter Angka Jadi Suara kemudian dianalisis menggunakna teori Feminisme freedom of speech
oleh Susan H. Williams. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa representasi feminisme freedom of
speech dapat tergambarkan pada film dokumenter Angka Jadi Suara. Hal yang perlu di perhatikan juga
adalah dalam film Angka Jadi Suara ditunjukan bahwa perempuan harus berani bersuara dan berpendapat
serta berjuang lebih untuk mendapatkan sesuatu yang sudah menjadi haknya, yaitu hak atas keadilan,
keamanan, dan juga perlindungan.

Kata Kunci : Feminisme, Kebebasan Berbicara, Dokumenter, Semiotika

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.