Makna Komunikasi Antarpribadi dalam Film 27 Steps of May (Analisis Semiotika Roland Bathes)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Makna Komunikasi Antarpribadi dalam Film 27 Steps of May (Analisis Semiotika Roland Bathes)†ini menganalisis makna komunikasi antarpribadi antara May dan Magician. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes yang berupa sistem signifikasi (denotasi, konotasi, dan mitos). Data dalam penelitian ini berasal dari duabelas potongan scene. Keduabelas potongan scene tersebut dianalisis berdasarkan komunikasi antarpribadi yang terjadi antara May dan Magician. Melalui proses analisis menggunakan semiotika Roland Barthes maka akan dianalisis kembali dengan teori ancangan humanistik komunikasi antarpribadi untuk diketahui bagaimana komunikasi yang efektif pada korban kekerasan seksual. Hasil penelitian ini yaitu didapatkan makna-makna komunikasi antarpribadi yang muncul pada saat May dan Magician berkomunikasi. May dan Magician berkomunikasi lalu mendapatkan sebuah ketenangan dalam menghadapi berbagai respon May. Ketenangan tersebut perlahan lahan akan menjadi cara korban kekerasan seksual untuk menghadapi ketakutan yang diingatnya. Makna komunikasi antarpribadi yang terjadi yaitu adanya keterbukaan baik dari sisi komunikan ataupun komunikator. Lalu komunikan atau mediator atau keluarga terdekat korban harus memiliki sifat yang peduli akan korban. Selanjutnya timbal balik yang positif akan diberikan oleh korban apabila komunikator memperhatikan dan memberikan perlakuan yang positif pada korban. Selain itu makna dari komunikasi yang dijalin oleh Magician yaitu Magician mendukung kesukaan May akan latihan sulap sehingga Magician terus menerus mengajarkan sulap pada May. Lalu yang terakhir yaitu Magician menempatkan dirinya setara dengan May, tidak lebih baik ataupun tidak lebih buruk. Sehingga May merasa nyaman apabila berkomunikasi dengan Magician. Kata Kunci: Makna, Komunikasi Antarpribadi, Semiotika Roland Barthes, Ancangan Humanistik