Pengaruh Religiusitas, Nasionalisme, Persepsi Korupsi Pajak, Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Karyawan Yang Terdaftar Pada Kpp Pratama Pondok Aren Periode 2020)
Abstract
Abstrak
Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, dengan tidak
mendapatkan jasa timbal balik, serta langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum. Kepatuhan wajib pajak adalah bagian sangat penting dalam merealisasikan target penerimaan pajak.
Semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak, maka penerimaan pajak akan semakin meningkat.
Penelitian ini bertujuan menguji bukti empiris baik secara simultan maupun secara parsial pengaruh
religiusitas, nasionalisme, persepsi korupsi pajak, dan pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi karyawan yang terdaftar pada KPP Pratama Pondok Aren Periode 2020.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari
kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert. Populasi penelitian adalah wajib pajak orang pribadi
karyawan yang terdaftar wajib SPT pada KPP Pratama Pondok Aren sampai dengan tahun 2020 yang berjumlah
126.550 Wajib Pajak, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan skala Likert 1-5 poin. Metode analisis data meliputi: uji instrumen penelitian, uji
asumsi klasik, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya secara simultan variabel
religiusitas, nasionalisme, persepsi korupsi pajak, dan pengetahuan perpajakan berpegaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi karyawan di KPP Pratama Pondok Aren. Dan juga pada hasil uji parsial
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya secara parsial, variabel religiusitas, nasionalisme,
dan persepsi korupsi pajak berpengaruh signifikan dengan arah yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi karyawan di KPP Pratama Pondok Aren, tetapi pada hasil uji parsial variabel pengetahuan perpajakan
menujukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh
signifikan dengan arah yang negatif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi karyawan di KPP Pratama
Pondok Aren.
Kata Kunci : Religiusitas, Nasionalisme, Persepsi Korupsi Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Kepatuhan Wajib
Pajak
Abstract
Taxes are people's contributions to the state based on applicable laws, with no mutual service, and can
be directly shown and used to finance public expenditure. Taxpayer compliance is a very important part in
realizing tax revenue targets. The higher the level of taxpayer compliance, the tax revenue will increase.
This study aims to examine empirical evidence both simultaneously and partially the influence of religiosity,
nationalism, perception of tax corruption, and taxation knowledge of the compliance of individual taxpayers as
registered employees at KPP Pratama Pondok Aren 2020 period.
His research is a quantitative study using primary data obtained from questionnaires and measured using
a Likert scale. The study population was 126,550 taxpayers, and the sample in this study amounted to 100
respondents. The data collection method used a questionnaire with a Likert scale of 1-5 points. Data analysis
methods include: research instrument test, classical assumption test, multiple linear regression test and hypothesis
testing.
The results of this study indicate that H0 is rejected and Ha is accepted, which means that simultaneously
the variables of religiosity, nationalism, perceptions of tax corruption, and knowledge of taxation have a
significant effect on individual taxpayer compliance of employees at KPP Pratama Pondok Aren. And also the
partial test results show that H0 is rejected and Ha is accepted, which means partially, the variables of religiosity,
nationalism, and the perception of tax corruption have a significant effect in a positive direction on the compliance
of individual taxpayers of employees at KPP Pratama Pondok Aren, but in the test results The partial variable
knowledge of taxation shows that H0 is accepted and Ha is rejected, which means that the tax knowledge variable
has a significant effect in a negative direction on individual taxpayer compliance of employees at KPP Pratama
Pondok Aren.
Keywords: Religiosity, Nationalism, Perception of Tax Corruption, Knowledge of Taxation, Taxpayer Compliance
Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, dengan tidak
mendapatkan jasa timbal balik, serta langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum. Kepatuhan wajib pajak adalah bagian sangat penting dalam merealisasikan target penerimaan pajak.
Semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak, maka penerimaan pajak akan semakin meningkat.
Penelitian ini bertujuan menguji bukti empiris baik secara simultan maupun secara parsial pengaruh
religiusitas, nasionalisme, persepsi korupsi pajak, dan pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi karyawan yang terdaftar pada KPP Pratama Pondok Aren Periode 2020.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari
kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert. Populasi penelitian adalah wajib pajak orang pribadi
karyawan yang terdaftar wajib SPT pada KPP Pratama Pondok Aren sampai dengan tahun 2020 yang berjumlah
126.550 Wajib Pajak, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan skala Likert 1-5 poin. Metode analisis data meliputi: uji instrumen penelitian, uji
asumsi klasik, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya secara simultan variabel
religiusitas, nasionalisme, persepsi korupsi pajak, dan pengetahuan perpajakan berpegaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi karyawan di KPP Pratama Pondok Aren. Dan juga pada hasil uji parsial
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya secara parsial, variabel religiusitas, nasionalisme,
dan persepsi korupsi pajak berpengaruh signifikan dengan arah yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi karyawan di KPP Pratama Pondok Aren, tetapi pada hasil uji parsial variabel pengetahuan perpajakan
menujukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh
signifikan dengan arah yang negatif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi karyawan di KPP Pratama
Pondok Aren.
Kata Kunci : Religiusitas, Nasionalisme, Persepsi Korupsi Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Kepatuhan Wajib
Pajak
Abstract
Taxes are people's contributions to the state based on applicable laws, with no mutual service, and can
be directly shown and used to finance public expenditure. Taxpayer compliance is a very important part in
realizing tax revenue targets. The higher the level of taxpayer compliance, the tax revenue will increase.
This study aims to examine empirical evidence both simultaneously and partially the influence of religiosity,
nationalism, perception of tax corruption, and taxation knowledge of the compliance of individual taxpayers as
registered employees at KPP Pratama Pondok Aren 2020 period.
His research is a quantitative study using primary data obtained from questionnaires and measured using
a Likert scale. The study population was 126,550 taxpayers, and the sample in this study amounted to 100
respondents. The data collection method used a questionnaire with a Likert scale of 1-5 points. Data analysis
methods include: research instrument test, classical assumption test, multiple linear regression test and hypothesis
testing.
The results of this study indicate that H0 is rejected and Ha is accepted, which means that simultaneously
the variables of religiosity, nationalism, perceptions of tax corruption, and knowledge of taxation have a
significant effect on individual taxpayer compliance of employees at KPP Pratama Pondok Aren. And also the
partial test results show that H0 is rejected and Ha is accepted, which means partially, the variables of religiosity,
nationalism, and the perception of tax corruption have a significant effect in a positive direction on the compliance
of individual taxpayers of employees at KPP Pratama Pondok Aren, but in the test results The partial variable
knowledge of taxation shows that H0 is accepted and Ha is rejected, which means that the tax knowledge variable
has a significant effect in a negative direction on individual taxpayer compliance of employees at KPP Pratama
Pondok Aren.
Keywords: Religiosity, Nationalism, Perception of Tax Corruption, Knowledge of Taxation, Taxpayer Compliance
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.