Pengaruh Kelekatan Keluarga Terhadap Pola Komunikasi Keluarga (studi Pada Remaja Smait Assyifa Boarding School Dan Sman 02 Subang)

Authors

  • Jeamyma Pazsa Natasuwarna Telkom University
  • Maulana Rezi Ramadhana Telkom University

Abstract

Abstrak Remaja boarding school dituntut untuk menetap di asrama sehingga harus berpisah dengan orang tua. Anak cenderung merasa kehilangan rasa aman yang biasa mereka dapatkan langsung dari orang tua. Tidak hanya perihal kelekatan, remaja boarding school dihadapi dengan perubahan sikap orang tua yang cenderung lebih mengedepankan suatu keseragaman nilai dan kepercayaan terhadap anaknya. Sehingga anak dituntut patuh kepada orang tua dengan segala peraturan dan kebijakan yang dibuat ketika anak memasuki boarding school. Selain itu anak memiliki kesempatan yang minim untuk berbicara kepada orang tua terkait waktu telepon yang terbatas. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelekatan keluarga terhadap pola komunikasi keluarga berdasarkan attachment theory oleh J. Bowlby & M. Ainsworth (1958) dan family communication pattern oleh Fitzpatrick (2002). Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara kelompok boarding school dan non-boarding school. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif kausalitas dengan menggunakan teknik klaster sampling dengan total responden 438 yang terdiri dari 233 remaja kelas XII SMAIT Assyifa Boarding School dan 205 remaja kelas XII SMAN 02 Subang. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh kelekatan keluarga yang signifikan terhadap pola komunikasi keluarga. Pada remaja boarding school, tipe kelekatan keluarga yang paling mempengaruhi pola komunikasi keluarga adalah secure attachment (X1) terhadap conversation dengan persentase 51,4% yang berarti terkategorisasikan memiliki pengaruh yang sedang. Pada remaja non-boarding school, tipe kelekatan keluarga yang paling mempengaruhi pola komunikasi keluarga adalah secure attachment (X1) terhadap conformity dengan persentase 69,5% yang berarti terkategorisasikan memiliki pengaruh yang kuat. Kata Kunci: Family Attachment, Family Communication Pattern, Boarding School Teenager Abstract Boarding school teenagers were required to stay in dormitory. They had to be separated from their parents. Teenagers tend to feel deprived of the sense of security they usually received from their parents. Besides, boarding school teenagers were faced with the changes in the pattern of parents who tend to prioritize uniformity of values and beliefs. Teenagers were required to obey their parents with all rules and policies made by boarding school. In addition, teenagers had minimum frequency to have conversation with parents regarding to limited telephone time. Therefore, this study aims to determine the influence of family attachment on family communication patterns based on attachment theory by J. Bowlby & M. Ainsworth (1958) and family communication pattern theory by Fitzpatrick (2002). The research method used in this research is descriptive causal quantitative using cluster sampling techniques and the whole amount of respondents are 438 students that consist of 233 students of class XII in Assyifa Boarding School and 205 students of class XII in SMAN 02 Subang. Hypothesis test results show a significant effect of family attachment on family communication pattern. Family attachment most dominantly affects conversation orientation with a percentage of 53,6%. Based on boarding school adolescence, secure attachment is the most dominantly affects conversation with a percentage of 51,4% which categorized has moderate influence. While on non-boarding school adolescence, secure attachment is the most dominantly affects conformity with a percentage of 69,5 which categorized has strong influence. Keywords: Family Attachment, Family Communication Pattern, Boarding School Teenager

Downloads

Published

2021-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi