Analisis Risiko Nilai Tukar Dollar As Terhadap Rupiah Dengan Perbandingan Dua Metode Value At Risk Single Asset : Variance-covariance Dan Delta-normal Valuation (pada Tahun 2013-2015)
Abstract
Ketidakpastian kondisi perekonomian dunia serta sentimen negatif yang terus menekan ekonomi Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena imbas penguatan dollar AS. Ketidakpastian tersebut berasal dari faktor kondisi pemulihan ekonomi Amerika dan spekulasi kenaikan suku bunga acuan The Fed, selain karena jatuhnya harga komoditas dan minyak dunia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko dari nilai tukar dollar AS terhadap rupiah dengan menggunakan metode Value at Risk Variance-Covariance dan Delta-Normal Valuation, membandingkan metode mana yang lebih akurat dan membantu menghitung risiko nilai tukar dollar AS terhadap Rupiah. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, dimana nilai tukar dollar AS diambil dari tahun 2013 hingga bulan September 2015. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sekunder untuk mengetahui seberapa besar risiko nilai tukar pada periode yang diinginkan. Perbandingan nilai tukar Dollar AS dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa metode Variance-Covariance memiliki nilai risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Delta-Normal Valuation. Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, bahwa metode Variance-Covariance dapat dijadikan acuan dalam mengukur risiko nilai tukar yang lebih tepat. Kata Kunci : Value at Risk, Return, Variance-Covariane, Delta-Normal Valuation.Downloads
Published
2016-08-01
Issue
Section
Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)