Analisis Wacana Kritis Opini Publik Tentang Lgbt Dalam Autobase Twitter @tubirfess

Authors

  • Syilfi Farhati Telkom University
  • Rana Akbari Fitriawan Telkom University

Abstract

Abstract

One of the minority groups in Indonesia is LGBT (Lesbian, Gay, Transgender, Bisexual). The presence of these groups often generates controversy and differences of opinion for the Indonesian citizen. In social media, especially Twitter, users often use the media as a place to express their aspirations and opinions. The presence of the Autobase system on Twitter also makes the system produce and disseminate information to all Twitter users through Menfess. In this study, researchers will examine conversations and also forms of discrimination that occur in the Menfess of Autobase Twitter @tubirfess for the period of January 29, 2021. This research was conducted and will be analyzed using the concept of new media, public opinion, and also theory from Norman Fairclough in conducting Critical Discourse Analysis (AWK). The results of this study show that the conversations that occur on the Autobase Twitter @tubirfess about LGBT are more dominant counterintuitive. This is indicated by the use of connotations and metaphors to control LGBT in the opinions expressed by Twitter users against LGBT groups. The connotations that arise are like adam dan bambang, ganda putra dan putri, kaum sodok menyodok, and kaum badut. Keywords: Autobase Twitter, public opinion, discrimination

Abstrak

Salah satu kelompok minoritas yang ada di Indonesia adalah Lesbian, Gay, Transgender, Biseksual (LGBT). Kehadiran dari kelompok tersebut sering kali menuai kontroversi dan juga perbedaan pendapat bagi masyarakat Indonesia. Pada media sosial khususnya Twitter sering kali para penggunanya menjadikan media tersebut menjadi tempat untuk menuangkan aspirasi dan opininya. Kehadiran sistem Autobase pada Twitter pun juga menjadikan sistem tersebut memproduksi dan menyerbarkan informasi keseluruh pengguna Twitter melalui menfess. Pada penelitian kali ini peneliti akan meneliti perbincangan dan juga bentuk diskriminasi yang terjadi pada menfess Autobase Twitter @tubirfess periode 29 Januari 2021. Penelitian ini dilakukan dan akan dianalisis menggunakan konsep media baru, opini publik dan juga teori dari Norman Fairclough dalam melakukan Analisis Wacana Kritis (AWK). Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa perbincangan yang terjadi pada Autobase Twitter @tubirfess tentang LGBT dominan lebih ke arah kontra. Hal ini ditunjukan bahwa adanya penggunaan konotasi dan juga metafora untuk mengejek LGBT dalam opini yang dilontarkan oleh pengguna Twitter terhadap kelompok LGBT. Konotasi yang muncul ialah seperti adam dan bambang, ganda putra dan putri, kaum sodok menyodok, dan kaum badut. Kata Kunci: Autobase Twitter, opini publik, diskriminas

Downloads

Published

2022-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi