Diskriminasi Dalam Netflix The Queen’s Gambit (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Abstract
Diskriminasi merupakan perilaku yang tidak seimbang kepada personal, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersumber pada sesuatu seperti berupa kategori, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, suku bangsa, agama atau keanggotaan kelas-kelas sosial. Istilah ini biasanya menggambarkan suatu perbuatan dari faksi mayoritas yang dominan dalam ikatannya dengan minoritas yang cenderung lemah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkah laku tersebut tidak demokrasi dan tidak bermoral. Pada bulan Oktober 2020 Netflix yang merupakan platform nonton film streaming merilis film yang bertemakan diskriminasi terhadap perempuan yang berjudul The Queen’s Gambit. Dari film The Queen’s Gambit ini memperlihatkan perjuangan perempuan agar tidak di diskriminasi oleh kaum mayoritas seperti laki-laki kepada para Penonton. Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang ingin disampaikan dalam film The Queen’s Gambit ini dengan menggunakan pemaknaan semiotika. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan semiotika Roland Barthes yang mana berdasarkan kepada studi semiotika Roland Barthes ini dibagi menjadi 3 pemaknaan yaitu, makna denotasi, makna konotasi dan mitos. Penelitian dilakukan dengan menganalisis adeganadegan di dalam film, dan kemudian membaginya ke dalam 11 unit analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya marjinalisasi, subordinasi, indokrinasi, patriarki serta perempuan dijadikan visual pleasure untuk laki-laki. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diskriminasi yang terjadi sepanjang film dapat terjadi karena dibentuk oleh lingkungan dimana Elizabeth Harmon tinggal yang menormalisasi tindakan diskriminasi itu sendiri. Padahal di balik dari tindakan diskriminasi tersebut yang terjadi kepada Elizabeth Harmon memiliki tujuan yaitu agar lakilaki selalu dapat mendominasi kehidupan perempuan dan perempuan tidak berada di atas laki-laki. Kata Kunci-film, diskriminasi, semiotika.Downloads
Published
2022-12-01
Issue
Section
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi