Komunikasi Interpersonal Perawat Dan Pasien Covid-19 Di Wisma Atlet Kemayoran Dalam Pemulihan Kesehatan
Abstract
Dengan masuknya Virus COVID-19 di Indonesia, pemerintah membangun Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit COVID-19 rujukan utama bagi masyarakat Indonesia yang terkonfirmasi positif sebagai tempat karantina kesehatan. Namun terdapat pasien yang tidak terbiasa melihat perawat yang menggunakan alat pelindung diri sehingga menimbulkan ketakutan yang dapat mengganggu komunikasi antara perawat dan pasien COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana komunikasi interpersonal yang terjadi antara perawat dan pasien COVID-19 beserta hambatan-hambatannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan pendekatan grounded theory. Teori yang digunakan adalah komunikasi interpersonal dari Joseph A. DeVito dengan menerapkan aspek-aspek pendekatan humanistik seperti Keterbukaan (openness), Empati (Empathy), Sikap Mendukung (Supportiveness), Sikap Positif (Positiveness), dan Kesetaraan (Equality). Metode pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menggambarkan bahwa Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran dimulai melalui pendekatan dengan menerapkan sikap positif dan empati untuk mencapai keterbukaan pasien kemudian adanya pemberian dukungan pada pasien. Dengan menerapkan ke-empat aspek tersebut terciptalah kesetaraan dan kedekatan antara perawat dan pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran sehingga dapat membantu pemulihan kesehatan pasien. Kemudian ditemukan hambatan komunikasi berupa prasangka buruk dan perbedaan Bahasa. Kata Kunci-komunikasi interpersonal, COVID-19, Wisma Atlet KemayoranDownloads
Published
2022-12-01
Issue
Section
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi