Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus Saham Index Lq-45 Di Bei Periode Agustus 2008-Juli 2013)

Authors

  • Sulton Bani Abdilah Telkom University
  • Sri Rahayu Telkom University

Abstract

Suatu keputusan investasi selalu berhubungan dengan return dan risiko. Investor yang rasional menginvestasikan dananya ke dalam saham efisien, yaitu saham yang mempunyai return tinggi dengan risiko minimal. Sampel dalam penelitian ini menggunakan saham yang selalu masuk indeks liquid 45 (LQ-45) selama lima tahun berturut-turut yaitu pada bulan Agustus 2008-Juli 2013. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 saham yang menjadi kandidat portofolio dari 14 saham yang diteliti dengan nilai cut-of-point sebesar 0,0165. Portofolio optimal dibentuk oleh empat saham yang mempunyai excess returns to beta (ERB) terbesar, yaitu saham BBCA, SMGR, LPKR, dan INDF dengan nilai ERB, BBCA 2,671%, SMGR 2,539%, LPKR 2,165%, dan INDF 1,589%. Proporsi dana dari keempat saham tersebut adalah BBCA 47,96%, SMGR 44,29%, LPKR 5,13%, dan INDF 2,26%. Return dan risiko portofolio yang dihasilkan dari pembentukan tersebut yaitu Return portofolio sebesar 2,506%, dan risiko portofolio sebesar 0,340%.

Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa investor yang rasional akan menginvestasikan dananya ke dalam portofolio optimal yang terdiri dari saham BBCA, SMGR, LPKR, dan INDF. Dari hasil uji beda hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan 4 saham kandidat dengan 10

saham non kandidat portofolio. Rata-rata volume perdagangan saham kandidat lebih tinggi yaitu sebesar 29.703.050 dibandingkan rata-rata volume perdagangan saham non kandidat yaitu sebesar 23.225.161,83. Jadi selama ini investor rasional dalam berinvestasi saham di indeks liquid 45 (ILQ-45). 

Downloads

Published

2015-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Akuntansi