Pengalaman Body Shaming Remaja Perempuan Di Instagram

Authors

  • Salsabila Firdausia Telkom University
  • Alila Pramiyanti Telkom University

Abstract

Dengan perkembangan Teknologi yang sangat pesat saat ini, semua hal yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
semua orang dapat diwujudkan secara mudah dan terbilang instan apalagi dalam perkembangan media
komunikasi. Salah satu kemajuan media komunikasi yang sering digunakan pada saat ini adalah Instagram.
Instagram memiliki banyak kelebihan dan kekurangan salah satu kekurangannya ialah dapat menimbulkan
tindakan body shaming. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode kualitatif deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara semi-terstruktur terhadap 4 orang informan yang
pernah mengalami body shaming di Instagram. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa para korban
mendapatkan body shaming secara verbal yang berbeda-beda seperti komentar kurus, gendut, berjerawat, dan
terlalu pendek Kemudian para korban berpendapat bahwa tindakan body shaming yang terjadi sangat susah untuk
diatasi karena Instagram merupakan salah satu media sosial yang mengizin kan penggunanya untuk bertukar
komentar dengan sebebas-bebasnya. Selanjutnya menunjukan bahwa para korban mengalami penurunan
kesehatan mental akibat gangguan komentar negatif terhadap fisik mereka dan menyebabkan terganggunya
aktifitas dan pola prilaku korban ketika melakukan aktifitas di media sosial instgaram.
Kata kunci-Instagram, body shaming, remaja perempuan

References

Atmoko, bambang dwi. (2012). instagram handbook. media kita.

Brennan, M. A., Lalonde, C. E., & Bain, J. L. (2010). Body Image Perceptions: Do Gender Differences Exist? Psi

Chi Journal of Psychological Research, 15(3), 130–138. https://doi.org/10.24839/1089-4136.jn15.3.130

Chaplin, J. P. (2011). kamus lengkap psikologi. rajawali pers.

Creswell, john w. (2014). penelitian kualitatif & desain riset. pustaka pelajar.

Dariyo, A. (2004). psikologi perkembangan remaja. ghalia indonesia.

Flew, T. (2008). New Media : an introduction. Oxford University Pers.

Hurlock, E. B. (1992). sutau pendekatan sepanjang rentang kehidupan. erlangga khatimah.

McMahon, J., McGannon, K. R., & Palmer, C. (2022). Body shaming and associated practices as abuse: athlete

entourage as perpetrators of abuse. Sport, Education and Society, 27(5), 578–591.

https://doi.org/10.1080/13573322.2021.1890571

Notoatmodjo, S. (2010). metodologi penelitian kesehatan. rineka cipta.

Puntoadi, D. (2011). menciptakan penjualan melalui sosial media. PT. Alex Komputindo.

Rahmiaji, T. F. F. L. R. (2019). Memahami pengalaman. Body Shaming, 4–5.

Rigby, K. (2007). bullying in schools: and what to do about it. acer press.

Sakinah. (2018).

Emik, 1, 53–67.

Samosir, D., & Sawitri, D. (2015). Hubungan antara citra tubuh dengan pengungkapan diri pada remaja awal kelas

VII. Empati: Jurnal Karya Ilmiah S1 Undip, 4(2), 14–19.

Soleman, N., & Elindawati, R. (2019). Fourth Wave Feminism in Indonesia: Body Shaming Through Social

Media Phenomenon. Journal of Islamic World and Politics, 3(2). https://doi.org/10.18196/jiwp.3234

Sugiyono. (2017). metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta.

Suhardin, S. (2016). Influence of Gender difference and knowledge about the basic concepts of ecology on

environmental concern: ex Post Facto study in SMAN 7 Depok. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan

Agama Dan Keagamaan, 14(1), 117–132.

Walgito, B. (2004). psikologi sosial: suatu pengantar. cv andi offset.

Downloads

Published

2023-06-26

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi