Analisis Perilaku Keuangan Pada Pengguna Financial Technology Kripto Milenial Indonesia (Studi Kasus Pada Anggota Komunitas Radix DLT & Solana Indonesia)
Abstract
Fintech kripto di Indonesia tumbuh pesat dan meningkat signifikan. Pemerintah mendukung dengan aturan yang
longgar terhadap layanan Fintech kripto, dan perpecahan di sektor perbankan di beberapa negara juga terjadi. Ini
menunjukkan potensi penggantian industri perbankan oleh Fintech kripto. Untuk mencegah hal ini, industri
perbankan Indonesia harus berinovasi dan berkolaborasi dengan mempertimbangkan temuan penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi Fintech kripto di Indonesia.
Jumlah sampel responden adalah 383 orang yang pernah melakukan jual beli kripto. Data dikumpulkan melalui
kuesioner dan dianalisis menggunakan SPSS dengan metode Principal Component Analysis (PCA) untuk
pembahasan dan kesimpulan. Berdasarkan Extraction Sums of Squared Loadings, terdapat 7 variasi faktor dengan
nilai masing-masing. Tabel "Initial Eigenvalues" menunjukkan 7 faktor yang terbentuk dari 21 komponen yang
dianalisis. Faktor-faktor adopsi layanan Fintech kripto di Indonesia, terutama bagi anggota komunitas Radix DLT
dan Solana Indonesia, meliputi sosiodemografi, kepercayaan, pengetahuan dan kepemilikan aset, persepsi harga,
risiko, kebiasaan menabung, dan pendidikan.
Kata Kunci-Adopsi Fintech Kripto, Millenials, Principal Component Analysis, Sosiodemografi, Penilaian Diri,
Karakteristik Finansial
References
Financial Stabiliy Board (FSB). (2017). Financial stability implications from Fintech. [online]. Tersedia:
http://www.fsb.org/2017/06/financial-stability-implications-from-Fintech/.
Hu et al. (2019). Adoption Intention of Fintech Services for Bank Users: An Empirical Examination with
an Extended Technology Acceptance Model. Symmetry, 11(340), 1-16.
D Skan, J., Dickerson, J., & Gagliardi, L. (2016). Fintech and the devolving landscape: landing points
for the industry. Retrieved from London. Teis
Bundesbank, Deutsche. (2016). Die Studie zur wirtschaftlichen Lage privater Haushalte (PHF).
Frankfurt am Main.
Drummer, D., Jerenz, A., Siebelt, P., & Thaten, M. (2016). Fintech: Challengesand Opportunities - How
digitization is transforming the financial sector.McKinsey, Dusseldorf.
Skan, J., Dickerson, J., & Gagliardi, L. (2016). Fintech and the devolving landscape: landing points for
the industry. Retrieved from London. Teis.
Junger, Moritz dan Mietzner, Mark. (2019). Banking Hoes Digital: The Adoption of Fintech services by
German households. Finance Research Letter.
Bundesbank, Deutsche. (2016). Die Studie zur wirtschaftlichen Lage privater Haushalte (PHF).
Frankfurt am Main.
Cohen, Monique dan Nelson, Candace. (2018). Financial Literacy: A Step for Clients Towards Financial
Inclusion. Valladolid: Global Microcredit Summit 2011.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta
Indrawati. (2017). Metodologi Penelitian Manajemen dan Bisnis: Konvergensi Teknologi Komunikasi
dan Informasi. Bandung: Refika Aditama.