Motif Dan Keterbukaan Diri Pekerja Seks Dengan Keluarga (Studi Fenomenologi Pekerja Seks di Saritem Kota Bandung dengan Keluarga dalam Pengungkapan Pekerjaan)

Penulis

  • Nafisha Hanifa Widjaya Telkom University
  • Arie Prasetio Telkom University

Abstrak

Profesi pekerja seks sering kali dipandang sebelah mata dan menjadi sasaran diskriminasi dan stigma sosial. Hal ini mengakibatkan sulitnya bagi mereka untuk mengungkapkan pekerjaannya, terutama kepada keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi motif yang memengaruhi keputusan pekerja seks dalam mengungkapkan pekerjaannya dan mengetahu tahapan keterbukaan diri dalam menjalin hubungan dengan keluarga. Penelitian ini menggunakan pandangan fenomenologi dengan dua kerangka teoritis yaitu teori motif serta teori keterbukaan diri. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan paradigma interpretatif. Teknik pengumpulan data dan analisis data adalah dengan melakukan wawancara mendalam dengan para pekerja seks. Hasil penelitian menunjukan terdapat beberapa motif sebab keterbukaan diri yaitu perasaan terpaksa dan rasa takut, yang bertujuan untuk menghindari konflik keluarga. Kemudian pekerja seks harus melakukan pertimbangan risiko dan manfaat sebelum memutuskan untuk mengungkapkan informasi tentang pekerjaannya sebagai pekerja seks kepada keluarganya (pre-disclosure stage). Selanjutnya, pekerja seks harus mengungkapkan informasi tersebut dan menunggu tanggapan keluarga (disclosure stage). Tahapan terakhir pekerja seks mengalami perubahan hubungan interpersonal dengan keluarga dan adanya penerimaan diri (post-disclosure stage).

Kata kunci-motif, keterbukaan diri, komunikasi keluarga, pekerja seks komersial

Referensi

Adler, R. B., Rodman, G., & Pre, A. du. (2019). Understanding Human Communication (14th ed.). Oxford University Press.

Administrator. (2022). Negara Melindungi Anak dari Ancaman Kekerasan. INDONESIA.GO.ID Portal Informasi Indonesia. https://indonesia.go.id/kategori/editorial/5468/negara-melindungi-anak-dari-ancamankekerasan?lang=1?lang=1?lang=1

Amaliyyah, R. (2021). Lembar Fakta dan Poin Kunci. February, 6.

Andarmoyo, S. (2012). BUKU KEPERAWATAN KELUARGA =Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Graha Ilmu.

Ascan F. Koerner, M. A. F. (2002). Toward a Theory of Family Communication. JOURNAL ARTICLE, Volume 12(1), 70-91. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1468-2885.2002.tb00260.x

Belinda, G. (2019). Mengetahui Perilaku Seksual Masyarakat Indonesia. Honestdocs.

https://www.honestdocs.id/mengetahui-perilaku-seksual-masyarakat-indonesia

Christy, S. (2019). Pro Kontra https://suarakebebasan.id/pro-kontralegalisasi-prostitusi/

Farley, M. (2020). Prostitution, the Sex Trade, and the COVID-19 Pandemic. Logos, 19(1), 1-34.

James J. Spillane. (2003). Wisata Seks dalam industri pariwisata peluang atau ancaman? Penerbit Universitas Sanata Dharma.

K.W, N. A., & Arifah, I. (2020). Perilaku Seksual Berisiko di SMAN X Jember. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1(2), 108-114. https://doi.org/10.15294/jppkmi.v1i2.40331

Koentjoro. (2014). Pelacuran Sebuah Problema Sosial Multi-Perspektif. Jurnal Psikologi.

Mamahit, E. R. S. (2010). Perempuan-Perempuan Kramat Tunggak. Kepustakaan Populer Gramedia.

Mudjia, R. (2018). Paradigma Interpretif. Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 4(1), 1032-1047.

Munawaroh, S. (2015). Pekerja Seks Komersial (Psk) Di Wilayah Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi, 4(2), 69-82. https://doi.org/10.21831/dimensia.v4i2.3433

Petronio, S. (1991). Communication boundary management: A theoretical model of managing disclosure of private

information between marital couples. Communication Theory, Volume 1(Issue 4), 311-335. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1468-2885.1991.tb00023.x

PMK, K. (2020). Darurat Kekerasan Seksual Perlu Penanganan Komprehensif. Perempuan & Anak. https://www.kemenkopmk.go.id/darurat-kekerasan-seksual-perlu-penanganan-komprehensif

Rohim, S. (2009). Teori Komunikasi. PT. Rineka Cipta.

Schutz, A. (1972). The Phenomenology of the Social World. Northwestern University Press. Should prostitution be a normal profession? (2019, March 25). In BBC.

https://www.bbc.com/worklife/article/20190419-should-prostitution-be-a-normal-profession

Weitzer, R. (2012). Prostitution: Facts and Fictions. Contexts, 6(4), 28-33.

https://doi.org/https://doi.org/10.1525/ctx.2007.6.4.28

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-12-29

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi